Baca Juga : Inilah Bayi yang Perlu Suplemen Vitamin, Penting Untuk Kesehatannya
Masing-masing bagian bertugas mengirimkan suara secara estafet. Telinga luar terdiri atas daun telinga, liang telinga, dan gendang.
Daun telinga berfungsi sebagai pengarah suara supaya masuk liang dan menimbulkan getaran pada gendang.
Gendang bertugas meneruskan suara ke telinga tengah. Setelah tiba di telinga tengah, gendang lalu mengirimkan suara ke tulang pendengaran.
Tulang pendengaran akan melanjutkan kiriman suara ke tulang pendengaran berikutnya hingga tiba di koklea atau rumah siput.
Baca Juga : Menebak Jenis Kelamin Bayi, Payudara Besar Tanda Hamil Anak Laki-Laki?
“Rumah siput ini kaya akan sel-sel rambut yang sensitif terhadap frekuensi suara. Tugasnya mengonversi getaran gelombang suara ke otak. Di sinilah proses alunan lagu berujung,” papar Djoko menjelaskan.
Memang, tidak seperti ledakan bom yang dapat merusak fungsi pendengaran seketika, kerusakan pendengaran akibat mendengarkan musik lewat headset atau earphone baru bisa "dinikmati" dalam jangka panjang. Tergantung pada frekuensi plus seberapa keras rata-rata volumenya.
Baca Juga : Air Minum Kemasan Berbahaya dan Membuat Bodoh Hoax! Mengandung Fluoride Benar
Sebenarnya, telinga merupakan indra pendengar dengan kepekaan cukup tinggi. Tak heran, suara sayup-sayup pun mampu kita dengar.
Namun, indra ini tidak dirancang untuk menangkap bunyi keras secara terus-menerus. Jadi, saat terpapar suara keras maka telinga diajak bekerja keras melampaui kemampuannya.
Semakin keras suara semakin besar pula kerusakan pendengaran yang dapat ditimbulkan. Gangguan yang dapat muncul di antaranya adalah telinga berdengung.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar