GridHEALTH.id – Salah satu penyebab alergi adalah makanan. Alergi makanan sebetulnya merupakan kumpulan gejala yang mengenai banyak organ dan sistem tubuh.
Bahkan pada anak, alergi makanan dapat menyerang semua organ tanpa kecuali, dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Uniknya, alergi ini selalu muncul dengan pola yang berubah-ubah, datang dan pergi tanpa permisi.
Baca Juga : Napas Bayi Berbunyai Ngrook..Ngrook..Ngorok, Bisa Jadi Dia Bayi Alergi
Meski yang dimakan atau diminum sama, gejala alerginya bisa berbeda, sama, atau kadang malah tidak muncul sama sekali.
Kalau alergi yang lalu muncul sebagai sakit tenggorokan, minggu depan mungkin yang muncul adalah diare atau sulit makan selama berminggu-minggu.
Gejala klinis alergi sebetulnya muncul sebagai reaksi imunologi tubuh guna menangkis serangan terhadap organ tubuh yang jadi sasaran.
Berdasarkan teori ini, jika paru-paru yang jadi organ sasarannya, maka yang timbul adalah batuk atau gangguan asma.
Baca Juga : Masker Putih Telur Untuk Wajah Glowing dan Bebas Kerutan, Tapi Bisa Timbulkan Alergi!
Sedangkan bila sasarannya kulit, maka kulitlah yang akan terlihat memerah, gatal, atau bentol-bentol, bahkan eksim.
Dr. Zakiudin Munasir, SpA(K)., konsultan alergi dan imunologi dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, menjelaskan, anak yang rentan menderita alergiadalah anak yang membawa faktor genetik alergi dari anggota keluarganya.
Jadi, jika orangtua atau kakek-nenek, baik salah satu atau keduanya punya sifat alergi terhadap sesuatu, hampir bisa dipastikan anak cucu mereka pun akan mengalami hal serupa.
Bentuk alergi yang diwariskan belum tentu persis sama. Kalau si orangtua alergi dingin, bisa saja anaknya menderita alergi debu dan sebagainya.
Baca Juga : Air Hujan Bisa Sebabkan Alergi, Kenali Gejalanya Mulai Sekarang
Jika memang anak menderita alergi, nomor satu adalah hindari faktor pencetusnya.
Kalau penyebabnya makanan atau minuman, memang agak sulit memilahnya.
Dokter yang biasa disapa Zaki ini bahkan mengatakan tidak sedikit makanan penyebab dan pemicu alergi pada anak.
Kemunculannya pada setiap anak pun tidak sama satu dengan lainnya.
Kalau A alergi terhadap udang, B kakaknya belum tentu mengalami hal serupa. Bisa jadi B alergi terhadap kacang.
Jadinya mau tak mau dituntut ketelatenan dan kejelian orangtua untuk menandai makanan dan minuman yang bisa memicu alergi pada sang buah hati.
Penyebab alergi bisa juga berasal dari bahan kimia yang digunakan dalam proses pembuatan makanan. Contohnya:
Baca Juga : Bioresonansi, Selain Akurat Deteksi Alergi Juga Menyembuhkan
* Zat aditif (bahan yang ditambahkan) pada makanan berupa bahan pengawet, bahan pewarna, pemutih, bahan pelapis atau pengilat, pengatur pH, bahan pemisah, ragi makanan, pelarut untuk ekstraksi, dan bahan pemanis.
* Rempah-rempah buatan
* Kemasan makanan
* Obatan-obatan
* Bahan kimia yang sering digunakan dalam pengolahan makanan atau minuman.
Bagaimana dengan minuman dingin yang sering dirasa menyebabkan batuk, pilek, bersin, bahkan radang tenggorokan? "Logikanya, minuman dingin memiliki suhu yang tidak sesuai bagi tubuh. Akibatnya, tubuh menolaknya dan memberikan gejala alergi," jawab Zaki.
Baca Juga : Deteksi Alergi dengan Bioresonansi, Tak Menyentuh Tubuh Sama Sekali
Makanan ringan berupa snack dan jeli pun, katanya, dapat dikategorikan sebagai penyebab alergi karena mengandung zat-zat yang merupakan pencetus alergi, seperti zat pewarna, MSG, pemanis buatan, bumbu-bumbu kimia buatan, dan sebagainya.
Sementara makanan gorengan dan sirop sebetulnya memberikan efek kering dan gatal (mengiritasi) pada tenggorokanyang selanjutnya memudahkan munculnya alergi.
Selain itu ada juga beberapa bahan yang terkandung dalam makanan dan minuman yang dapat memengaruhi fungsi otak:
* Asam salisilat yang mudah ditemukan pada kacang, kopi, teh, bir, anggur, dan obat-obatan sejenis aspirin.
* Asam amino yang diproduksi selama fermentasi dan pemecahan protein yang lazimnya dijumpai dalam keju, cokelat, anggur, tempe, serta sayur dan buah seperti pisang, avokad dan tomat.
Baca Juga : Dulunya Gadis Ini Cantik Menawan, Idap Kanker Ganas Langka Tanggannya Harus Rela Diamputasi
* Asam benzoat yang ditemukan dalam buah dan sayur, kacang, anggur, dan kopi.
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan, "Seseorang yang mempunyai bakat atopik berpeluang menderita gejala alergi yang dicetuskan oleh berbagai makanan yang telah disebutkan di atas," kata Zaki.
Ia menyarankan agar mereka yang memiliki bakat atopik (sifat alergi yang cenderung diturunkan) menghindari makanan seperti udang, ikan laut, kacang, terasi (karena kandungan bahan utamanya adalah udang).
"Semua makanan tersebut mengandung protein hiperalergenik yang dapat menimbulkan alergi pada orang yang memiliki bakat atopik atau faktor risiko alergi," ungkap Zaki.
Gejalanyadapat berupagangguan asma, biduran bahkan gejala yang fatal yaitu syok anafilaktik.
Upaya menga-tasinya ya dengan menghindari makanan tersebut dan memberi terapi sesuai gejala yang muncul.
Nah, berikut makanan yang sering menjadi pemicu alergi pada anak, khususnya para bocah balita antara lain:
* Telur
* Kacang tanah
* Makanan laut
* Susu sapi
Di luar itu, ada pula makanan dan minuman yang berpotensi memicu alergi pada anak, di antaranya:
* Daging ayam
* Daging itik
* Daging domba
* Daging kalkun
Baca Juga : Cuci Muka Dengan Air Dingin atau Hangat? Dengan Uap Jauh Lebih Bersih
* Jeruk
* Pisang
* Pir
* Anggur
* Nangka
* Duku
* Jagung
* Gula
* Ubi
* Singkong
* Asparagus
* Selada
* Kembang kol
* Bayam
* Brokoli
* Teh
* Alkohol
* Kopi
* Minyak zaitun. (*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar