Menggunakan cat kuku dan pembersihnya bebas bahan kimia
Menurut Ahli Kuku, Lynn Dray, sebagian besar bahan kimia jahat telah dihilangkan dari kuteks, sehingga wanita sekarang bisa menggunakannya selama yang ia mau.
"Namun, Anda harus tetap harus memeriksa cat kuku yang bebas dari bahan formaldehyde (pengawet), toluene (pelarut), paraben (pengawet sintetis) dan camphor (yang memberikan hasil akhir yang mengkilap dan mencegah retak).
Kami sarankan unutk menghapus cat kuku setidaknya setiap tujuh hari dengan penghilang non-aseton, karena aseton bisa sangat mengeringkan pelat kuku, menyebabkan pengelupasan dan kelemahan. Kuku jari tangan tumbuh 3mm sebulan, sehingga butuh waktu empat hingga enam bulan untuk pulih dari kerusakan ini,” ujar Gray, yang dilansir dari Telegraph.co.uk.
Istirahatkan kuku
“Cat kuku sering kali dapat menyebabkan kuku Anda menguning, mengelupas, atau mengering,” kata pakar kaki dan pendiri merek kecantikannya sendiri, Margaret Dabbs.
Dabbs juga mengatakan bahwa orang berkulit putih ternyata mempunyai kuku yang lebih rentan rusak daripada mereka yang berkulit lebih gelap.
Terlebih pada bagian kuku kaki mereka yang tumbuhnya lebih lambat dari kuku jari.
"Kuku di kaki Anda membutuhkan waktu dua kali lebih lama untuk tumbuh daripada kuku Anda, jadi memberi mereka kesempatan untuk bernapas adalah hal yang vital, jika tidak, butuh waktu sembilan bulan bagi mereka untuk pulih dari kerusakan.”
Jangan hirup
Jangan hirup bau kuteks yang muncul setelah diaplikasikan.
Bau tersebut bisa merupakan indikasi bahwa kuteks mengandung bahan yang berbahaya. Jadi, lakukan di ruang dengan ventilasi yang baik.
Baca Juga : 5000 Bayi di Indonesia Berisiko Alami Tuli Kongenital Atau Tuli Sedari Lahir, Bagaimana Mencegahnya?
Source | : | Kompas.com,Grid.ID,telegraph.co..uk |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar