Efek paling buruk adalah datangnya kematian bila dosisnya sudah terlalu tinggi.
Maka disarankan, bila kita mendapat obat dari dokter sebaiknya menanyakan jenisnya dan untuk apa.
Baca Juga : Wah, 4 Makanan Enak Ini Lezat Tapi Ternyata Malah Bikin Kita Cepat Tua
Maksudnya supaya tahu apa yang kita makan. Hal semacam itu bisa kita tanyakan kepada apoteker saat mengambil obat.
Bila hanya pilek, pilihlah obat flu bebas yang mengandung komponen pilek saja. Obat pilek hanya perlu mengandung salah satu, efedrin, pseudoefedrin, atau fenilpropanolamin
Dari ketiganya, efedrin dosis kecil (8-10 mg) paling baik, fenilpropanolamin paling jelek. Bila ingin mencampur dengan komponen antihistamin (antialergi), bisa menggunakan CTM, yang cukup efektif dan murah.
Tambahan lain misalnya vitamin atau obat pengencer dahak tidak mutlak dibutuhkan tubuh. Tergantung dari kondisi masing-masing individu.
Yang penting, dengan atau tanpa antibiotik seharusnya flu akan sembuh dalam beberapa hari hingga seminggu.
Bila ternyata tidak reda, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk mengetahui lebih lanjut, apakah demam yang diderita tidak disebabkan oleh penyakit lain, atau apakah obat flu perlu diubah.
Baca Juga : Kualitas Tidur Penting Diperhatikan, Tidur Akhir Pekan Tak Cukup Gantikan Kurang Tidur Malam
Minumlah air sebanyak mungkin karena kita akan kehilangan banyak cairan selama demam berlangsung. Tindakan ini juga bisa membantu menurunkan suhu tubuh yang meninggi.(*)
Source | : | Kompas.com,Journal of Health and Social Behavior |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar