GridHEALTH.id – Orangtua yang pernah memberikan mi, juga yang tidak memberkan mi pada balitanya umumnya sepakat jika mi tidak boleh dikonsumsi balita.
Alasannya tidak lain karena masalah kesehatan. Mi berbahaya bagi balita.
Ada yang mengatakan mi tidak bisa dicerna oleh pencernaan anak.
Baca Juga : Obat Batuk Pilek yang Dijual Bebas Dilarang Diberikan Kepada Anak
Ada juga yang percaya mi bisa membuat perut anak melilit dan merusak sistim pencernaan.
Apakah itu benar?
Menurut Dr. Ir. Ratih Dewanti-Hariyadi, MSc., peneliti dari Fakultas Industri dan Teknologi Pangan, IPB. Pada dasarnya mi tidak merusak pencernaan anak. Yang perlu diwaspadai justru bumbunya. Yang biasanya ditambahkan ke dalam mi kering adalah pewarna dan MSG.
Kedua zat ini, selama konsentrasinya memenuhi persyaratan, memang boleh ditambahkan. Namun, Kandungan MSG dalam mi dapat membuat anak yang terlalu banyak mengonsumsinya mengalami gatal-gatal, bahkan ada yang sampai korengan.
Baca Juga : Tidak Hanya 'Lelaki' dan 'Perempuan', di Thailand Terbagi 18 Gender atau Jenis Kelamin Legal! Apa Saja?
Terutama pada individu yang alergi terhadap MSG dan mengalami Chinese Restaurant Syndrome. Mereka biasanya merasa mual dan atau mulutnya terasa pahit setelah mengonsumsi makanan yang mengandung MSG.
Satu hal yang perlu diketahui, sampai saat ini keamanan MSG masih dianggap kontroversial dan terus diteliti.
“Ada yang mengatakan MSG bisa menimbulkan kanker, sementara yang pro mengatakan aman-aman saja.” Karenanya, lanjut Ratih, untuk meminimalkan risiko ini, gunakan bumbu seperlunya dan jangan dicampurkan semuanya. Sebagai langkah aman, tentu saja lebih baik menghindari daripada terjadi sesuatu di kemudian hari.
Bumbu dalam kemasan mi instan juga banyak mengandung bahan yang merangsang dan dapat mengiritasi saluran pencernaan anak.
Baca Juga : Catat Kenali Gejala dan Penyebab Anemia Defiesiensi Besi pada Anak
Salah satunya, mi mengandung zat penajam rasa yang bisa merusak selera makan anak.
Nah, justru inilah yang seharusnya perlu diwaspadai dan dikontrol orangtua. Zat penajam rasa inilah yang kemudian akan membuat anak jatuh cinta pada jenis makanan ini dan enggan beralih pada makanan lain.
Akibatnya, kecukupan gizi yang seharusnya didapat dari aneka ragam bahan makanan jadi tidak terpenuhi.
Sedangkan bumbu yang menyertai mi instan seperti vegetable oil (minyak sayur) atau cooking oil (minyak untuk memasak) tidak masalah karena minyak adalah sumber energi bagi anak-anak.
Baca Juga : 11 Hal Ini Tak Boleh Dilakukan Selama Haid Karena Ganggu Kesehatan!
Tapi perlu diingat, makan mi boleh, termasuk balita, tapi jangan hanya mi saja yang disajikan. Berikan padanya mi dengan olahan telur, ayam, ikan, juga sayuran.
Kenapa? Mi adalah karbohidrat, jika mi saja yang dikonsumsi maka yang didapatkan hanya karbohidrat saja. Padahal setiap kali makan kita, apalagi anak, harus mendapatkan protein, karbohidrat, serat, vitamin, juga mineral. Intinya makro dan mikro nutrient harus tercukupi.(*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar