- Sebagian besar disebabkan oleh kurangnya asupan makanan (underfeeding)
- Gagal tumbuh yang disebabkan oleh gangguan organik disertai dengan gejala yang bekaitan dan kelainan pada pemeriksaan fisik.
Baca Juga : Hati-hati, Ini Dia Tiga Penyebab Tak Lancar Menyusui ASI
- Sebagian besar kasus gagal tumbuh tidak memerlukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut dan bisa diselesaikan melalui manajemen diet dan pemantauan secara baik.
- Gagal tumbuh pada anak dapat diatasi dengan pengaturan asupan makanan sesuai kebutuhan berdasarkan usia dan berat badan ideal. Bila perlu, konsultasi dengan ahli gizi.
- Pemberian makanan sehat seimbang sesuai dengan piramida makanan. Pola makan 3 kali sehari diselingi snacks2 kali sehari.
- Frekuensi makan 5-6 kali sehari dengan jumlah sedikit lebih mudah ditoleransi anak daripada 3x/ hari dengan jumlah besar.
- Berikan makanan padat kalori seperti produk susu, margarine, atau selai kacang.
Selain itu, orangtua juga perlu diedukasi, misalnya dengan pemahaman bahwa karbohidrat tidak harus nasi, karena makanan yang sehat itu harus berwarna-warni.
Upayakan patuh terhadap jadwal makan dan jangan memaksa anak jika tidak lapar. Sajikan makanan di piring lucu yang bisa diambil anak jika ia lapar.
Biasakan anak makan bersama di meja makan, dengan seluruh keluarga untuk menghindari gagal tumbuh pada anak. Puji anak bila mau makan.
Baca Juga : Hati-hati, Gejala Umum Stroke Ringan Ini Justru Sering Diabaikan
Sebaliknya, jika anak tidak suka dengan rasa makanan, bujuk dengan warna, bentuk, atau aroma yang menarik. Tawarkan makanan lain dari satu kelompok seperti mengganti sawi dengan buncis bukan dengan dengan es krim. Jika menawarkan makanan yang baru, bersabarlah membujuk anak makan. (*)
Source | : | IDAI,American Academy of Pediatric,PESAT/Yayasan Orangtua Peduli |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar