GridHEALTH.id - Setelah resmi menikah dengan pengusaha muda dan kaya raya, Reino Barack, Syahrini kini mengungkapkan keinginannya memiliki 13 anak.
Tampaknya Sayhrini tak segan ingin menyaingi Keluarga Halilintar yang memiliki 11 anak.
Baca Juga : Resmi Menikah dengan Reino Barack, Syahrini Perlu Persiapkan Ini Jika Hamil di Usia Lebih dari 35 Tahun
Pernyataan keinginan Syahrini memiliki 13 anak ini diungkapkan oleh penasihat adat dalam acara pernikahan Syahrini dan Reino Barack.
Melasir dari GridHot.ID, pada saat prosesi adat Sunda, Pabetot Bakakak Hayam, Syahrini mendapat bagian lebih banyak daripada Reino Barack.
Bahkan di saat ritual pecah kendi, ternyata jumlah pecahan kendi tersebut berjumlah 13.
Hal ini membuat penasihat adat menyimpulkan bahwa Syahrini dan Reino Barack akan memiliki 13 anak.
"Kita liat rejekinya banyak. Keliatan Syahrini pengin anaknya 13, pengin kesebelasan, tapi eino penginnya 2, tapi pas, 11 tambah 2 jadi 13," ungkap penasihat adat dalam pernikahan mereka.
Baca Juga : Hamil 5 Bulan, Aura Kasih Ngidam Main dengan Ular Piton dan Hewan Lainnya
Jika hal ini benar terjadi, sepertinya baik Syahrini ataupun Reino Barack harus mengetahui dampak medisnya, terutama yang akan dirasakan oleh pihak wanita.
Melahirkan lebih dari 5 kali atau terlalu sering melahirkan biasanya disebut dengan multiparitas.
Baca Juga : Studi: Ternyata Minum Kopi Membuat Wanita Sehat, Ini Alasannya
"Makin sering hamil, makin buruk dampaknya bagi kesehatan karena meningkatkan risiko kematian ibu," ujar Dr. Philip Darney, direktur Bixby Center for Global Reproductive Health, University of California, Amerika Serikat, seperti dikutip Kompas.com.
Penelitian dari University of Utah Health Science Center, Amerika Serikat menyatakan bahwa multiparitas ini memiliki risiko kesehatan bagi ibu dan janin.
Baca Juga : Maya Septha Melahirkan Anak Ketiga Melalui Persalinan Sesar Lagi
Beberapa risiko yang kemungkinan akan dialami pada wanita yang terlalu sering melahirkan yaitu:
1. Preeklamsia
Melansir dari Mayo Clinic, preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah dan terkadang ditandai dengan kerusakan beberapa sistem organ.
Preeklamsia ini dapat terjadi pada aawal minggu ke-20 masa kehamilan bahkan bisa saja terjadi pada wanita dengan tingkat tekanan darah normal.
Bagi wanita yang terlalu sering melahirkan, risiko kesehatan ini kemungkinan besar dapat terjadi, apalagi jika jarak kehamilan dan kelahiran terlalu dekat (kurang dari 2 tahun).
Selain itu, preeklamsia yang terjadi pada wanita yang terlalu sering melahirkan akan berisiko perubahan sistem kekebalan tubuh menjadi melemah, kerusakan pembuluh darah, aliran darah ke uterus tidak mencukupi, atau bahkan kelainan genetik bayi.
2. Diabetes gestasional
Kemungkinan terjadinya diabetes gestasional pada wanita yang terlalu sering melahirkan ini.
Baca Juga : Pusar Bodong dan Menonjol Saat Hamil, Wajar Atau Malah Membahayakan?
Kelebihan berat badan pada ibu hamil yang terlalu sering melahirkan ini memiliki dampak negatif yang memengaruhi gangguan pertumbuhan janin, bayi lahir prematur, masalah pernapasan pada bayi, penyakit kuning, bahkan keguguran.
3. Plasenta previa
Risiko melahirkan berkali-kali membuat letak plasenta terlalu dekat dengan leher rahim.
Melansir dari Mayo Clinic, plasenta previa terjadi ketika plasenta bayi menutupi sebagian atau seluruhnya leher rahim (serviks) ibu.
Jika leher rahim terbuka, hal itu bisa menyebabkan keguguran dan perdarahan hebat.
Perdarahan sangat banyak dapat mengakibatkan anemia atau ibu memerlukan transfusi darah.
4. Plasenta akreta
Plasenta akreta adalah kondisi kehamilan serius yang terjadi ketika plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim.
Baca Juga : Benarkah Pil KB Sebabkan Hipertensi dan Preeklamsia? Ini Penjelasannya
Adanya plasenta akreta, sebagian atau semua plasenta tetap melekat, hal ini dapat menyebabkan kehilangan darah yang parah setelah melahirkan dan kemungkinan bisa terjadi kerusakan pada rahim atau organ lainnya.
Bekas luka setelah proses melahirkan dapat meningkatkan risiko ini.
5. Risiko prematur
Melansir dari Kompas.com, wanita yang terlalu sering melahirkan lebih besar memiliki risiko bayi yang dilahirkan prematur.
Baca Juga : Studi: Ternyata Minum Kopi Membuat Wanita Sehat, Ini Alasannya
Menurut dr. Prima Progestian, Sp.OG menyatakan bahwa sampai sekarang belum ada batasan pasti berapa banyak ibu boleh hamil dam dioperasi sesar atau proses perlainan lainnya, namun riset diperoleh kurva bahwa melahirkan anak di atas 3 orang makan risiko komplikasi akan meningkat.
Bagi siapapun wanita yang berkeinginan memiliki 13 anak seperti Syahrini, sepertinya harus mengetahui tentang risiko medis ini. (*)
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic,ncbi,GridHot.ID |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar