Melansir dari Mayo Clinic, plasenta previa terjadi ketika plasenta bayi menutupi sebagian atau seluruhnya leher rahim (serviks) ibu.
Jika leher rahim terbuka, hal itu bisa menyebabkan keguguran dan perdarahan hebat.
Perdarahan sangat banyak dapat mengakibatkan anemia atau ibu memerlukan transfusi darah.
Plasenta akreta adalah kondisi kehamilan serius yang terjadi ketika plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim.
Baca Juga : Benarkah Pil KB Sebabkan Hipertensi dan Preeklamsia? Ini Penjelasannya
Adanya plasenta akreta, sebagian atau semua plasenta tetap melekat, hal ini dapat menyebabkan kehilangan darah yang parah setelah melahirkan dan kemungkinan bisa terjadi kerusakan pada rahim atau organ lainnya.
Bekas luka setelah proses melahirkan dapat meningkatkan risiko ini.
5. Risiko prematur
Melansir dari Kompas.com, wanita yang terlalu sering melahirkan lebih besar memiliki risiko bayi yang dilahirkan prematur.
Baca Juga : Studi: Ternyata Minum Kopi Membuat Wanita Sehat, Ini Alasannya
Menurut dr. Prima Progestian, Sp.OG menyatakan bahwa sampai sekarang belum ada batasan pasti berapa banyak ibu boleh hamil dam dioperasi sesar atau proses perlainan lainnya, namun riset diperoleh kurva bahwa melahirkan anak di atas 3 orang makan risiko komplikasi akan meningkat.
Bagi siapapun wanita yang berkeinginan memiliki 13 anak seperti Syahrini, sepertinya harus mengetahui tentang risiko medis ini. (*)
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic,ncbi,GridHot.ID |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar