GridHEALTH.id - Penyanyi kondang Rossa kini terbaring lemah di salah satu rumah sakit di Singapura.
Rosa harus menelan pil pahit akibat kecerobohannya menjalani diet ketat yang salah dan tanpa konsultasi dokter terlebih dahulu.
Melalui unggahan di akun media sosial pribadinya pada Rabu (14/3/2019), Rossa dirawat di Geleneagles Hospital Singapura.
Baca Juga : Diet Mediterania Diprediksi Jadi Diet Terbaik 2019, Ini Alasannya
Baca Juga : Syahrini Ingin Punya 13 Anak, Ternyata Ada Dampak Medis Terlalu Sering Melahirkan
Melansir dari Kompas.com, Rossa dirawat di rumah sakit akibat merasakan sakit pada bagian perutnya.
Hal ini diperjelas oleh manajer Rossa, Gema Sakti yang menyatakan bahwa sakit perut yang dialami Rossa ini akibat maag, efek dari diet yang kurang baik.
Sebelumnya pada Februari 2019 lalu, Rossa juga pernah mengeluhkan sakit pada lambungnya karena menjalani diet.
"Iya dua minggu lalu asam lambung, cuman itu memang sakit dari dulu. Dan ini juga buat teman-teman jangan sok-sok diet, waktu itu aku ikut-ikutan diet, cuman enggak ngerti dan enggak konsultasi dokter," kata Rossa saat itu, dikutip dari Kompas.com.
Diet yang tidak sehat dan tanpa rekomendasi dari dokter memang dapat berakibat fatal. Seperti yang dialami Rossa.
Baca Juga : Syahrini Ingin 13 Anak, Reino Barack Mungkin Dapat Membantu dengan Cara Ini
Hasil penelitian dari University Hospital of South Manchester, Inggris menyatakan bahwa diet ketat yang dilakukan selama 2 hari dalam seminggu, ternyata lebih efektif untuk menurunkan berat badan, dibandingkan dengan menghitung kalori yang masuk dalam tubuh selama seminggu. Tentunya lebih sehat.
Diet selama 2 hari ini juga dapat meminimalisir terjadinya serangan penyakit pencernaan seperti maag. Yang rasa sakitnya minta ampun.
Sakit maag merupakan salah satu penyakit yang sering dialami wanita Indonesia yang sedang menjalani diet ketat, yang tentunya diet tidak sehat.
Baca Juga : Studi: Ternyata Minum Kopi Membuat Wanita Sehat, Ini Alasannya
Hal ini terjadi akibat asam lambung meningkat, sehingga menyebabkan rasa nyeri dan panas pada lambung.
Tak hanya sebabkan maag, diet terlalu ketat ternyata dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit dan gangguan kesehatan lainnya, diantaranya:
1. Hipoglikemia
Pada orang yang menerapkan diet terlalu ketat, bisa jadi akan mengalami kadar gula darah dalam tubuh yang menurun drastis, ini biasa disebut dengan hipoglikemia.
Baca Juga : Wajib Tahu, Hipoglikemia Ternyata Sebabkan Gangguan Irama Jantung
Melansir dari WebMD, hal ini biasanya terjadi akibat asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh terlalu sedikit karena pembatasan berbagai jenis makanan yang dijalani orang tersebut.
Selain itu, hipoglikemia ini membuat jumlah insulin meningkat yang dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti pusing, hilang kesadaran, gangguan penglihatan, kesemutan, dan lain sebagainya.
2. Batu empedu
Baca Juga : Sakit Perut pada Anak, Waspada Penyebab Awal Penyakit Batu Empedu
Fungsi empedu sebagai penyerap lemak dan membantu kerja hati untuk mengeluarkan zat sisi metabolisme menjadi terganggu akibat adanya diet yang terlalu ketat ini.
Masalah yang biasanya timbul pada seseorang yang menjalani diet ketat yaitu munculnya batuan kecil yang terbentuik di saluran empedu.
Hal ini terjadi akibat adanya penurunan berat badan yang cepat dapat menyebabkan kolesterol di hati hingga mengendap di empedu.
3. Sembelit
Akibat kurangnya asupan nutrisi seperti serat dan mineral lainnya, penganut diet ketat ini bisa jadi akan mengalami konstipasi atau sembelit.
Pada penganut diet ketat yang mengalami sembelit akan jarang mengalami buang air besar (BAB) dalam seminggu, biasanya akan mengalami BAB kurang dari 3 kali seminggu.
Baca Juga : Alami Sembelit Selama 3 Bulan, Lidah dan Bibir Sakit Hingga Usus Digerogoti Tumor
Melansir dari WebMD, seseorang yang mengalami buang air besar 3 kali dalam seminggu masih tergolong normal.
4. Gangguan jantung
Diet terlalu ketat dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah yang akan memengaruhi denyut jantung, tekanan darah, dan ritema jantung yang tidak teratur.
Peneliti dari University of Rhode Island, Amerika Serikat menyatakan bahwa wanita yang menjalani diet ketat cenderung mengalami penurunan berat badan yang memungkinkan lebih besar terkena gangguan jantung.
Sebaiknya sebelum menjalankan diet ketat seperti yang dilakukan Rossa, ada baiknya bertanya kepada dokter atau spesialis nutrisi agar terhindar dari dampak negatif bagi kesehatan. (*)
Source | : | Kompas.com,WebMD,ncbi |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar