GridHEALTH.id - Cuka apel sedang marak dibicarakan di kalangan wanita, terutama karena dapat menurunkan berat badan.
Baca Juga : Cuka Apel Cepat Turunkan Berat Badan Hingga 5 Kg! Bukannya Berbahaya?
Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian di Inggris bahwa mengonsumsi cuka apel membantu menurunkan nafsu makan dan membantu perut cepat kenyang.
Di Indonesia, penggunaan cuka apel masih jarang, tetapi di negara-negara barat, cuka apel merupakan salah satu bumbu dapur yang digunakan untuk memberi rasa asam bagi makanan.
Selain sebagai pengubah rasa, cuka apel memiliki sejumlah manfaat lain yang beranekaragam, terutama bagi kesehatan tubuh.
Dilansir dari Prevention.com, berikut sejumlah manfaat menyehatkan dari cuka apel;
- Mengontrol kadar gula Darah
Bagi penderita diabetes tipe 2, cuka apel mampu mengontrol kadar gula darah sehingga tetap normal.
Efek ini juga baik untuk menghindarkan kita dari komplikasi diabetes seperti impotensi dan mati rasa yang menyebabkan amputasi.
- Mengurangi berat badan
Menambahkan cuka ke dalam makanan dapat membantu kamu untuk mengurangi berat badan. Secangkir cuka apel sendiri hanya memiliki kandungan 25 kalori saja.
- Menurunkan kolesterol
Cuka terutama cuka sari apel mengandung banyak serat yang membantu untuk menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh.
Mengonsumsi cuka apel secara teratur dapat membantu tubuh terhindar dari sejumlah penyakit.
Baca Juga : Kim Kardashian Penggemar Jus Seledri, Ini Manfaatnya Buat Tubuh
- Meningkatkan penyerapan kalsium
Cuka apel memiliki kandungan asam asetat yang cukup tinggi. Hal ini mampu meningkatkan penyerapan mineral dari dalam tubuh.
- Menghilangkan racun
Mencuci buah dan sayur dengan cuka apel akan menghilangkan sebagian besar pestisida dan bahan kimia lainnya yang terdapat di dalam buah dan sayur yang akan dikonsumsi.
Baca Juga : Diabetes Masih Menjadi Momok, Begini Cara Hidup 'Bebas Gula'
- Menghilangkan perih di kulit
Terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari akan membuat kulit jadi perih. Hal tersebut dapat hilang dengan mengoleskan cuka apel di atas kulit yang perih. (*)
Source | : | prevention.com,WebMD |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar