GridHEALTH.id - Siapa yang tak kenal KB spiral. Apalagi setelah viral berita seorang wanita di Amerika yang menggunakan KB spiral, klik di sini.
Untuk kita ketahui, Intruterine device (IUD) atau biasa kita kenal dengan alat KB spiral merupakan salah satu alat kontrasepsi non hormonal.
Karena non hormonal, artinya KB spiral mencegah kehamilan tidak dengan cara memengaruhi hormon tubuh wanita.
KB spiral cara kerjanya dengan cara memasangkan IUD berbentuk T di leher rahim.
Sehingga saat ada sperma masuk, sperma tidak bisa masuk menuju indung telur.
Karenanya tidak terjadi kehamilan.
Baca Juga : KB Spiral Ampuh Cegah Kehamilan & Tahan Lama, Tapi Punya Risiko Kesehatan!
Namun ternyata ada beberapa Moms yang mengeluhkan penggunaan KB spiral ini.
Sebab meski sudah menggunakan KB jenis ini, tetap ada wanita yang mengalami kehamilan.
Terkait hal ini dr. Tirsa Verani, Sp.OG dalam Talkshow Pil KB Andalan FE yang digelar di Bogor pada Senin (25/3/2019) menjelaskan fakta mengenai penggunaan KB Spiral.
"Kenapa dibilang spiral itu kok bisa kebobolan, karena KB spiral itu kan pemasangannya dimasukkan ke dalam leher rahim, dan rahim kita setiap hari berkontraksi, jd bisa saja spiral itu geser," tutur dokter Tirsa.
Baca Juga : Akibat KB Spiral Masuk ke Perut, Rahim & Beberapa Organ Tubuh Wanita Ini Alami 'Kematian Jaringan'
Bergesernya KB spiral di dalam rahim memang dapat mengurangi efektivitasnya dalam mencegah kehamilan.
Namun menurut dokter Tirsa, hal ini bukan berarti KB Spiral tidak efektif untuk mencegah kehamilan.
Dokter Tirsa mengatakan, semua jenis alat kontrasepsi memiliki kegagalan kurang dari 1%.
Baik itu pil, suntik, maupun KB spiral, bahkan orang-orang yang sudah disteril pun masih memiliki kemungkinan gagal.
Baca Juga : Jika Ubun-Ubun Bayi Tunjukkan 5 Kondisi Berikut, Jangan Anggap Biasa Segera Konsultasikan Kepada Dokter
Sehingga untuk mencegah pergeseran KB spiral itu, Moms diwajibkan kontrol rutin setiap satu bulan atau satu tahun sekali.
Tujuannya untuk memastikan posisi KB spiral masih berada pada tempatnya dan berfungsi dengan baik.
KB spiral banyak dipilih karena alasan kepraktisannya.
Alat kontrasepsi jenis ini, cukup dipasang 1 kali oleh tenaga medis berpengalaman dan mampu mencegah kehamilan selama rentang waktu 3, 5, atau bahkan 10 tahun.
Baca Juga : Dibully Karena Alami Vitiligo, Wanita Ini Ubah Tubuhnya Menjadi Karya Seni Unik
Kasus 'kebobolan' yang terjadi meski sudah menggunakan KB spiral ini memang ada namun jarang sekali terjadi.
"Semua alat kontrasepsi tingkat efektivitasnya sama-sama 99%. Itu cocok-cocokan dan beda2 setiap orang" tutur dokter Tirsa.
Untuk mengetahui apakah cocok dengan alat kontrasepsi yang digunakan atau tidak memang hanya dapat diketahui bila sudah dicoba.
Baca Juga : Segumpal Daging Jatuh Dari Hidung Akibat Kecanduan Kokain, Bagaimana Bisa?
"Bisa saja ibu yang satu cocok dengan pil KB, namun yang satu lagi cocoknya dengan KB spiral. Itu bisa beda-beda setiap orang" tutur dokter Tirsa.
Nah, jadi yang penting kontrol rutin ke dokter sesuai jadwal yang ditetapkan jika menggunakan KB spiral.(*)
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar