Dari puluhan kajian ilmiah yang telah dilakukan sampai sekarang. Belum terdapat bukti ilmiah yang kuat dan skala cakupan secara komprehensif, yang berakibat serupa dengan efek pancaran radiasi gelombang elektromagnetik jenis ionisasi, yang telah dinyatakan positif sebagai salah satu penyebab tumor otak, atau kerusakan DNA pada sel jaringan tubuh manusia," jelas Herlina melansir Nakita.id.
Energi radiasi elektromagnetik ditentukan oleh frekuensinya, radiasi pengion adalah frekuensi tinggi, sedangkan radiasi non pengion adalah frekuensi rendah.
Berdasarkan Cancer.gov, paparan radio pengion seperti x-ray, diketahui dapat meningkatkan risiko kanker.
Baca Juga : Menggunakan KB Spiral Tetap Saja Kebobolan, Penyebabnya Ada Pergerseran IUD
Namun, meskipun banyak penelitian telah meneliti efek kesehatan potensial dari radiasi non-pengion dari radar, microwave, ponsel, dan sumber lain, saat ini tidak ada bukti yang konsisten bahwa radiasi non-pengion meningkatkan risiko kanker pada manusia.
Satu-satunya efek biologis yang dirasakan oleh manusia dari radiasi frekuensi radio adalah pemanasan pada area tubuh tempat ponsel atau perangkat lain dipegang.
Misalnya, jika seseorang menghabiskan waktu cukup lama saat menelepon, maka bagian kepala yang akan merasakan panas akibat radiasi tersebut.
Walau terasa panas, bukan berarti suhu tubuh juga akan meningkat.
Baca Juga : Pelajaran Berharga dari Pengalaman Anak Marcella Zalianty, 5 Makanan Ini Sebabkan Sakit Tumor Otak pada Anak
Alasan tidak adanya hubungan antara ponsel dengan kanker otak adalah:
1. Bias
Banyak studi epidemiologi penggunaan ponsel dan risiko kanker otak tidak memiliki data yang dapat diverifikasi tentang jumlah total penggunaan ponsel dari waktu ke waktu.
Source | : | Mayo Clinic,nakita.id,cancer.gov |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar