GridHEALTH.id - Ada beberapa alasan utama mengapa banyak yang khawatir ponsel memiliki potensi dalam menyebabkan beberapa jenis kanker atau masalah kesehatan lainnya.
Antara lain, ponsel memancarkan radiasi frekuensi radio (gelombang radio) yang dapat diserap oleh bagian tubuh terdekat.
Serta alasan lainnya adalah karena jumlah penggunaan ponsel meningkat secara drastis.
Baca Juga : Kisah Pengidap Anoreksia Jodie-Leigh Neil; Instagram Membuat Anoreksia-ku Semakin Parah
Tetapi, hingga kini hubungan antara penggunaan ponsel dengan risiko kanker otak masih menjadi kontroversial, seperti yang tertulis pada Mayo Clinic.
Pada penelitian yang telah dilakukan selama bertahun-tahun menghasilkan hasil yang bertentangan.
Singkatnya, sebagian besar studi yang dipublikasikan belum menemukan hubungan antara penggunaan ponsel dan perkembangan tumor otak.
Herlina Uinarni, dr. Sp. Rad (K) mengatakan gadget khususnya ponsel, memang bisa memancarkan gelombang elektromagnetik radiasi yang tidak baik untuk kesehatan tubuh manusia.
Namun Ia menegaskan bahwa hingga sampai saat ini belum ada bukti yang menyatakan secara pasti bahwa radiasi dari ponsel dapat menimbulkan efek yang sama dengan X-Ray.
"Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan ponsel adalah sejenis gelombang microwave.
Termasuk dalam jenis radiasi non-ionisasi dan levelnya tergolong rendah.
Dari puluhan kajian ilmiah yang telah dilakukan sampai sekarang. Belum terdapat bukti ilmiah yang kuat dan skala cakupan secara komprehensif, yang berakibat serupa dengan efek pancaran radiasi gelombang elektromagnetik jenis ionisasi, yang telah dinyatakan positif sebagai salah satu penyebab tumor otak, atau kerusakan DNA pada sel jaringan tubuh manusia," jelas Herlina melansir Nakita.id.
Energi radiasi elektromagnetik ditentukan oleh frekuensinya, radiasi pengion adalah frekuensi tinggi, sedangkan radiasi non pengion adalah frekuensi rendah.
Berdasarkan Cancer.gov, paparan radio pengion seperti x-ray, diketahui dapat meningkatkan risiko kanker.
Baca Juga : Menggunakan KB Spiral Tetap Saja Kebobolan, Penyebabnya Ada Pergerseran IUD
Namun, meskipun banyak penelitian telah meneliti efek kesehatan potensial dari radiasi non-pengion dari radar, microwave, ponsel, dan sumber lain, saat ini tidak ada bukti yang konsisten bahwa radiasi non-pengion meningkatkan risiko kanker pada manusia.
Satu-satunya efek biologis yang dirasakan oleh manusia dari radiasi frekuensi radio adalah pemanasan pada area tubuh tempat ponsel atau perangkat lain dipegang.
Misalnya, jika seseorang menghabiskan waktu cukup lama saat menelepon, maka bagian kepala yang akan merasakan panas akibat radiasi tersebut.
Walau terasa panas, bukan berarti suhu tubuh juga akan meningkat.
Baca Juga : Pelajaran Berharga dari Pengalaman Anak Marcella Zalianty, 5 Makanan Ini Sebabkan Sakit Tumor Otak pada Anak
Alasan tidak adanya hubungan antara ponsel dengan kanker otak adalah:
1. Bias
Banyak studi epidemiologi penggunaan ponsel dan risiko kanker otak tidak memiliki data yang dapat diverifikasi tentang jumlah total penggunaan ponsel dari waktu ke waktu.
Selain itu, orang yang mengembangkan tumor otak ada kemungkinan cenderung mengingat hanya menggunakan ponsel di satu sisi kepala saja di mana tumor berkembang.
Padahal belum tentu mereka lebih sering menggunakan ponsel di sisi kepala itu saja.
2. Laporan yang tidak akurat
Orang atau objek penelitian mungkin tidak ingat berapa banyak mereka menggunakan ponsel dalam periode waktu tertentu.
Baca Juga : Cara Mudah Hilangkan Tahi Lalat Tanpa Operasi dengan Rempah-rempah dan Buah-buahan
3. Morbiditas dan mortalitas
Di antara peserta studi yang menderita kanker otak glioma sangat sulit dipelajari, terlebih dengan tingkat kematian tinggi dan kelangsungan hidup pasien yang pendek.
Sedangkan penelitian ini membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Di sisi lain, pasien yang selamat dari perawatan awal sering mengalami gangguan yang dapat memengaruhi jawaban mereka terhadap pertanyaan yang diajukan peneliti.
Selain itu, untuk pasien yang telah meninggal, saudara terdekat tidak tahu dengan dengan pola penggunaan ponsel pasien dan mungkin tidak secara akurat menggambarkan pola penggunaan pasien kepada peneliti.
4. Partisipasi bias
Partisipan yang sudah terkena kanker otak lebih banyak daripada yang partisipan yang sehat.
5. Perubahan teknologi dan metode penggunaan
Studi yang lebih lama mengevaluasi paparan radiasi frekuensi radio dari ponsel analog.
Baca Juga : Sering Gunakan Panty Liner Setiap Hari? Waspada Bau tak Sedap Hingga Jamur
Saat ini, telepon seluler menggunakan teknologi digital, yang beroperasi pada frekuensi yang berbeda dan tingkat daya yang lebih rendah daripada telepon analog.
Sedangkan perubaahan pada metode penggunaan misalnya seperti berkirim pesan tanpa harus mendekatkan telepon ke kepala.
Hal ini tentu mengurangi paparan radiasi dengan menjauhkan ponsel dari tubuh.(*)
Baca Juga : Pelajaran Berharga dari Pengalaman Anak Marcella Zalianty, 5 Makanan Ini Sebabkan Sakit Tumor Otak pada Anak
Source | : | Mayo Clinic,nakita.id,cancer.gov |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar