1. Usia pendonor paling tidak antara 18 hingga 44 tahun.
Semakin muda usia pendonor, semakin banyak sel yang dihasilkan dan lebih berkualitas daripada pendonor yang lebih tua.
Namun orang dengan usia 60 juga dapat menjadi pendonor, namun risiko komplikasi lebih tinggi.
Baca Juga : Nina Martinez Pengidap HIV Pertama Dalam Sejarah yang Menjadi Donor Transplantasi Ginjal
Pedoman umur tidak dimaksudkan untuk mendiskriminasi. Persyaratan ini dimaksudkan untuk melindungi keselamatan donor dan memberikan hasil terbaik bagi pasien.
2. Tidak mengidap HIV/AIDS.
3. Tidak sedang dalam kondisi artritis medis (peradangan sendi) yang parah seperti rheumatoid, reaktif, psoriatik, dan stadium lanjut dari jenis arthritis lainnya.
4. Tidak mengidap asma yang parah, misalnya harus mengonsumsi obat oral harian.
5. Tidak mengidap penyakit autoimun yang memengaruhi seluruh tubuh seperti psoriaris parah. Kecuali bagi penderita autoimun yang hanya menyerang satu bagian organ saja dan dapat dikontrol, seperti tiroiditis hashimoto.
6. Tidak memiliki masalah pendarahan serius seperti hemofilia atau Factor V Leiden.
Orang yang pernah mengalami gumpalan darah vena dalam, memerlukan obat antikoagulan, memiliki anemia aplastik, atau Penyakit Von Willbrand juga tidak boleh mendonorkan sumsum tulangnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar