GridHEALTH.id - Sudah dipastikan jika adik dari ibu Ani Yudhoyono, Pramono Edhie Wibowo, akan menjadi pendonor sumsum tulang belakang untuknya.
Hal ini dibenarkan oleh Agus Harimurti Yudhoyono pada Rabu (27/3/2018) kemarin di Surabaya.
Berdasarkan penuturan AHY, pamannya itu mempunyai kesamaan 8 parameter darah yang dibutuhkan dokter untuk kebutuhan transplantasi sumsum tulang belakang.
Baca Juga : Kisah Wanita yang Seumur Hidupnya Tidak Akan Merasa Sakit Walau Tubuhnya Terluka, Bagaimana Bisa?
"Yang pasti, delapan parameter darah yang dibutuhkan dokter ada di adik ibu Ani Yudhoyono. Kami bersyukur karena tidak sampai mencari ke mana-mana, bahkan sampai ke seluruh dunia," tuturnya, melansir Kompas.com.
Tidak hanya Edie saja, semua keluarga besarnya pun sudah diperiksa dan dites darah untuk mencari jenis darah yang dibutuhkan tim dokter.
"Delapan parameter dibutuhkan dokter ternyata ada semua di Pramono Edhie Wibowo. Keluarga yang lain mungkin hanya memenuhi empat parameter," sambungnya.
Transplantasi sumsum tulang merupakan prosedur untuk menggantikan sumsum tulang yang rusak atau hancur dengan sel induk sumsum tulang yang sehat.
Sumsum tulang adalah jaringan lunak dan lemak di dalam tulang, dan menghasilkan sel darah.
Berdasarkan laman bethematch.org, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi seorang pendonor sumsum tulang belakang.
1. Usia pendonor paling tidak antara 18 hingga 44 tahun.
Semakin muda usia pendonor, semakin banyak sel yang dihasilkan dan lebih berkualitas daripada pendonor yang lebih tua.
Namun orang dengan usia 60 juga dapat menjadi pendonor, namun risiko komplikasi lebih tinggi.
Baca Juga : Nina Martinez Pengidap HIV Pertama Dalam Sejarah yang Menjadi Donor Transplantasi Ginjal
Pedoman umur tidak dimaksudkan untuk mendiskriminasi. Persyaratan ini dimaksudkan untuk melindungi keselamatan donor dan memberikan hasil terbaik bagi pasien.
2. Tidak mengidap HIV/AIDS.
3. Tidak sedang dalam kondisi artritis medis (peradangan sendi) yang parah seperti rheumatoid, reaktif, psoriatik, dan stadium lanjut dari jenis arthritis lainnya.
4. Tidak mengidap asma yang parah, misalnya harus mengonsumsi obat oral harian.
5. Tidak mengidap penyakit autoimun yang memengaruhi seluruh tubuh seperti psoriaris parah. Kecuali bagi penderita autoimun yang hanya menyerang satu bagian organ saja dan dapat dikontrol, seperti tiroiditis hashimoto.
6. Tidak memiliki masalah pendarahan serius seperti hemofilia atau Factor V Leiden.
Orang yang pernah mengalami gumpalan darah vena dalam, memerlukan obat antikoagulan, memiliki anemia aplastik, atau Penyakit Von Willbrand juga tidak boleh mendonorkan sumsum tulangnya.
7. Tidak pernah mengalami cidera otak atau pembedahan otak.
8. Tidak dalam kondisi kesehatan mental yang serius seperti skizofrenia, gangguan skizoafektif atau gangguan delusi.
9. Tidak memiliki riwayat stroke, transient ischemic attack (TIA), perdarahan intrakranial (epidural, subdural, subarachnoid), atau cedera otak atau operasi signifikan lainnya di jaringan otak.
Beberapa calon pendonor yang mempunyai masalah jantung biasanya akan diperiksa dahulu sebelum dipastikan sebagai pendonor.
10. Tidak menderita hepatitis B atau hepatitis C, sirosis atau penyakit Wilson.
11. Tidak memiliki masalah ginjal serius atau kronis seperti penyakit ginjal polikistik atau glomerulonefritis kronis.
12. Tidak pernah mendapat transplantasi organ (jantung, paru-paru, hati atau ginjal), sel sumsum, atau Xenotransplant (jaringan hidup dari hewan).
13. Memiliki angka BMI maksimal 40, pendonor yang memiliki berat badan kurang dari syarat angka BMI akan diperiksa lebih lanjut.
Transplantasi sumsum tulang belakang, kata AHY, adalah siklus lanjutan dari penanganan medis penyakit kanker darah yang dialami Ibu Ani Yudhoyono.
"Saat ini sudah masuk siklus kedua. Semoga semua bisa dilalui dengan lancar," sambung AHY.
Seperti yang kita tahu bahwa ibu Ani Yudhoyono sekarang sedang berjuang melawan kanker darah yang diidapnya sejak beberapa bulan belakangan.
Saat ini ia tengah dirawat secara intensif di National University Hospital, Singapura.(*)
Baca Juga : Kisah Pengidap Anoreksia Jodie-Leigh Neil; Instagram Membuat Anoreksia-ku Semakin Parah
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar