GridHEALTH.id - Sepasang suami istri menuntut sebuah rumah sakit karena pihak medis dianggap tidak membius sang istri yang bernama Delphina Mota ketika melakukan operasi sesar.
Sedangkan dokter yang menangani Mota mengaku sudah membiusnya dan mengatakan apa yang dilakukan wanita 25 tahun tersebut sangat keterlaluan.
“Pasien sudah diberikan anestesi sebelum operasi,” kata rumah sakit itu dalam pernyataannya. “Kami senang bahwa bayi itu ‘sehat’ dan ‘bahagia’.”
Namun pernyataan ini dibantah dalam laporan Mota kepada polisi San Diego County, California.
Dilansir Intisari dari Buzzfeed News, menurut catatan gugatan Mota sudah mengatakan kepada dokter jika ia merasakan semua sayatan operasi, namun tidak diindahkan hingga akhirnya dia pingsan karena kesakitan.
Ia dan pasangan akhirnya menggugat rumah sakit Tri-City Medical Center di Oceanside, California, tempat di mana ia melakukan operasi caesar pada 15 November 2017 lalu.
Dalam sebuah wawancara dengan BuzzFeed News, pasangan itu mengatakan tepat sebelum operasi, dokter tampaknya menggosok sesuatu pada kulit Mota yang mereka anggap semacam anestesi lokal topikal.
Namun, Mota mengatakan bahwa dia merasakan segalanya saat dokter mulai memotong kulitnya.
“Duh, saya mulai berteriak dan saya ingat saya pun pingsang. Mereka harus memegangku karena seluruh tubuhku merasakan sakit ini," sambungnya.
Berdasarkan dokumen pengadilan, Mota sudah hamil lebih dari 41 minggu dan ia berharap dapat melahirkan dengan cara diinduksi.
Namun, pada pukul 5.21 pagi berikutnya, dokter tidak dapat mendengar lagi detak jantung bayinya. Kemudian, Sandra Lopez, sang dokter, memerintahkan operasi caesar darurat.
Mota dibawa ke ruang operasi dan seorang ahli anestesi dipanggil beberapa kali, tetapi, menurut aduan Mota, dia tidak menjawab panggilan itu melalui interkom.
Baca Juga : Berlari di Tanah Tanpa Pakai Sandal, Kaki Gadis Kecil Ini Dipenuhi Kutu Pasir Parasit Pengisap Darah!
Mota telah diberikan epidural pada malam sebelumnya, tetapi, “itu tidak berpengaruh pada area bedah untuk operasi Caesar, yang terletak di perut.”
Mota mengatakan bahwa ia telah memberi tahu perawat bahwa ia merasakan epidural hilang.
Begitu berada di ruang operasi, dia berkata juga merasakan dokter menggosokkan sesuatu pada badannya.
“Saya mendengar dokter berkata, ‘kita harus melakukannya, kita harus melakukannya’,” kata Mota. “Seluruh ruangan itu terlihat kacau.”
Dalam gugatan tidak menyebutkan apakah anestesi lokal digunakan sebelum operasi.
Dalam "Laporan Operatif" Lopez, yang dikutip dalam komplain, dokter menggambarkan bagaimana dia membuat sayatan tanpa anestesi dan memisahkan otot perut Mota untuk mencapai rahimnya sebelum Seif, ahli anestesi, berjalan ke ruangan.
"Mota menangis dan menjerit di bagian atas paru-parunya, bahwa dia bisa merasakan semua yang terjadi dan juga memohon bantuan, dan agar Tergugat berhenti memotongnya," sampai dia pingsan, demikian menurut pengaduan.
Sang ayah bayi mengatakan, dia mengerti mengapa keputusan operasi caesar dilakukan. Agar bayinya dikeluarkan sesegera mungkin atau bayinya bisa saja mati.
Sayangnya, dia mempertanyakan mengapa rumah sakit itu tidak siap dengan operasi caesar yang lebih baik.
Baca Juga : Kehamilan Sarwendah Sudah Memasuki Usia 7 Bulan, Istri Ruben Ini Curhat Apa yang Dirasakannya
Jika menurut dokter Mota sudah diberikan anestesi sedangkan sang pasien masih merasakan rasa sakit selama proses operasi berlangsung, bisa jadi ia mengalami kesadaran tak disengaja.
Menurut Asosiasi Ahli Anestesi Britania Raya dan Irlandia (AAGBI) dalam laman aagbi.org, kesadaran tak disengaja adalah salah satu komplikasi anestesi umum yang sangat jarang terjadi, hanya sekitar 1 dalam setiap 19.000 kasus.
Padahal, seseorang yang mengalami kesadaran selama operasi berisiko mengalami masalah psikologis jangka panjang.
Kerugian psikologis jangka panjang sering termasuk fitur gangguan stres pascatrauma.
Pasien yang mengalami kejadian ini akan mengalami tarikan, jahitan, nyeri, kelumpuhan, tersedak selama operasi yang dilakukan tanpa anestesi.
Berdasarkan penuturan profesor Jaideep Pandit, Konsultan Anestesi di Oxford dan Project Lead, kasus kesadaran tak disengaja ini memang sering terjadi pada operasi caesar dan bedah kardiotoraks.
Baca Juga : Gadis Kecil Ini Alami Demam Sebulan Penuh, Setelah Diperiksa Ternyata Ada Benda Asing di Hidungnya!
"Kami menemukan bahwa pasien berisiko lebih tinggi mengalami AAGA (accidental awareness during general anaesthesia) selama operasi caesar dan bedah kardiotoraks, jika mereka mengalami obesitas atau ketika ada kesulitan mengelola jalan napas pada awal anestesi," tuturnya.
Untuk mengurangi adanya kasus seperti ini, para ahli menyarankan untuk mengenalkan daftar anestesi sederhana yang harus dilakukan pada awal setiap operasi.
Selain itu, perlu juga pengenalan Jalur Dukungan Kesadaran, pendekatan terstruktur untuk manajemen pasien yang melaporkan kesadaran. (*)
Artikel ini sudah tayang di Intisari.grid.id dengan judul, "Jalani Operasi Caesar Tanpa Dibius, Wanita Ini Gugat Rumah Sakit, Tak Terbayang Sakitnya"
Source | : | Intisari,Medical News Today |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar