GridHEALTH.id - Kolak pisang merupakan salah satu menu buka puasa yang biasanya wajib disantap sebagai hidangan takjil.
Kolak biasanya terbuat dari pisang, ubi, terkadang kolang kaling, yang disiram dengan kuah santan bercampur gula merah.
Menu buka puasa ini cocok dihidangkan secara dingin maupun hangat.
Baca Juga : Walau Selembar Daging Olahan Jika Dikonsumsi Tap Hari Tingkatkan Risiko Kanker Usus!
Selain menyantapnya, apakah pernah memikirkan kandungan nutrisi di dalam makanan manis satu ini?
Berikut penjabarannya jika dipisahkan berdasarkan bahan makanannya.
Pisang
Melansir Medical News Today, pisang kaya akan mineral yang disebut dengan kalium.
Satu pisang berukuran sedang mengandung 422 miligram kalium.
Mineral ini penting karena membantu menjaga kadar cairan dalam tubuh dan mengatur pergerakan nutrisi dan produk limbah masuk dan keluar sel.
Satu porsi pisang dianggap sekitar 126 gram dan mengandung 110 kalori, 30 gram karbohidrat dan 1 gram protein. Pisang secara alami bebas dari lemak, kolesterol, dan natrium.
Pisang juga mengandung vitamin (B6, C, A), magnesium, zat besi, mangan, serat hingga folat.
Santan
Dalam laporan hsph.harvard.edu, sebanyak 80% hingga 90% mengandung lemak jenuh.
Inilah yang memberikan tekstur kuat pada seuhu dingin atau ruang.
Baca Juga : Batu Ginjal Paling Sering Dialami Pria, Lakukan 11 Kebiasaan Ini Untuk Mencegahnya!
Laporan tersebut juga mengatakan santan tidak mengandung kolesterol, tidak ada serat, dan hanya jejak vitamin, mineral, dan sterol tumbuhan.
Sterol tumbuhan memiliki struktur kimia yang meniru kolesterol darah, dan dapat membantu menghambat penyerapan kolesterol dalam tubuh.
Namun sayangnya, jumlah yang ditemukan dalam beberapa sendok makan santan terlalu kecil untuk menghasilkan efek yang menguntungkan.
Ubi
Menurut database nutrisi nasional USDA , satu ubi jalar panggang dengan kulit (diameter 2 inci, panjang 5 inci, sekitar 114 gram) menyediakan 103 kalori, 24 gram karbohodrat, 4 gram serat dan 7 gram gula.
Ubi juga mengandung protein sebesar 2,3 gram.
Selain di atas, di dalam ubi juga terdapat kalsium, besi, magnesium, fosfor, vitamin E, folat hingga seng.
Gula jawa atau gula aren
Dari hasil studi penelitian yang dilansir dari NDTV Food menemukan, gula ini mengandung mineral seperti kalium , fosfor, seng, besi , mangan dan tembaga.
Selain itu juga mengandung sejumlah kecil fitonutrien seperti polifenol, flavonoid, dan antosianidin, serta antioksidan.
Gula jawa kaya akan vitamin B terutama inositol (Vit8) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel sehat, serta tiamin, riboflavin, asam folat dan kolin.
Baca Juga : Mendadak Sakit Perut Dikira Menderita Batu Ginjal, Wanita Ini Kaget Malah Melahirkan Bayi Perempuan!
Ini mengandung 16 asam amino yang sama dengan yang ada dalam getah dari mana ia berasal.
Asam amino adalah blok bangunan protein dan dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan sel.
Lalu bagaimana jika sudah dijadikan kolak? Berdasarkan Kompas.com, dalam satuan 100 gram penyajian kolak, terdiri dari isian lengkap, terdapat 163 kalori dengan rincian 47% lemak, 48% karbohidrat, dan 6% protein.
Lemak dalam kolak terdiri dari lemak jenuh sebesar 7,804 gram, serta lemak tak jenuh sebesar 0,484 gram.
Karbohidrat dalam kolak adalah kombinasi dari 2,8 gram serat serta 11,95 gram gula.
Kolak mengandung sodium sebesar 51 mg dan kalium sebanyak 219 mg.
Satu yang biasanya ada dalam campuran kolak adalah kolang kaling.
Buah berwarna putih yang kenyal itu mampu melancarkan pencernaan, obat radang sendi, mencegah osteoporosis, mengobati gatal-gatal.
Kolang kaling kaya akan karbohidrat dan sumber vitamin A, B, dan C.
Setelah melihat data di atas, kandungan kolak jauh lebih lengkap daripada es buah.
Es buah secara keseluruhan hanya mengandung serat, vitamin, mineral, dan karbohidrat.
Artinya, es buah tidak menyuplai asupan protein yang juga dibutuhkan tubuh. (*)
Source | : | Kompas.com,Healthline,Medical News Today,harvard medical school |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar