GridHEALTH.id - Sebagian besar orang sudah tahu bukan jika puasa mempunyai beragam manfaat untuk kesehatan, salah satunya adalah bisa menurunkan berat badan berlebih.
Inilah yang dirasakan oleh wanita bernama Tanique Johnson berusia 24 tahun asal Madison.
Dulu, Johnson mengaku sering membuang makanan sehat yang disiapkan ayahnya. Ia justru lebih memilih makan makanan cepat saji, roti dan keju.
Bahkan terkadang ia mengonsumsi cemilan dengan susu kental manis. Akibat kebiasaan buruknya ini, berat badan Johnson semakin lama semakin bertambah hingga 286 pon atau sekitar 129,7 kilogram.
Hingga suatu hari ia menyadari lututnya mengeluarkan suara retakan padahal saat itu usianya masih 23 tahun. Lalu ia memeriksakan kakinya ke dokter.
Merasa malu dengan kondisinya, akhirnya ia mulai serius dalam mengubah gaya hidupnya dengan berolahraga dan mengimbanginya dengan mengonsumsi makan makanan sehat.
Kemudian Johnson menargetkan berat badannya menjadi 72,5 kilogram dengan menerapkan metode intermitten fasting atau diet puasa.
Ia berpuasa antara pukul 6 sore hingga 12 siang, keesokan harinya.
Pada waktu ini, ia hanya mengonsumsi kopi hitam atau air lemon. Setelah itu buka puasa dengan makanan sehat terutama protein, sayur-sayuran serta sedikit karbohidrat.
Setelah mengubah gaya hidupnya, sekitar 2 tahun setelahnya tepatnya pada 2018 Johnson berhasil menurunkan tubuhnya sekitar 36,2 kilogram.
Baca Juga : Inilah Tanda Awal Kanker Sedang Berkembang yang Seharusnya Diwaspadai Sebelum Terlambat
"Aku juga mencatat asupan makananku dengan aplikasi MyFitness Pal," ujarnya, melansir Nakta.ID dari Kompas.com.
Berikut contoh pola makan Johnson:
- Sarapan/makan siang: sayur bayam dan omelet keju dengan setengah buah alpukat.
- Cemilan: protein shake, buah, atau kacang-kacangan.
- Makan malam: ayam rotisserie dengan brokoli rebus bumbu mentega atau bawang.
Meski mengaku menyukai makanan manis, ia mengaku tidak lagi mengonsumsi makanan penutup.
Menurutnya, puasa membuatnya mampu mengontrol nafsu makan.
Ia pun cenderung memilih opsi makanan sehat dan menghindari makanan tidak sehat pada keadaan stres atau sangat lapar.
Saat ini, berat badan Johnson mencapai 185 pounds (83,9 kg), hanya 15 pon (6 kg) lagi menuju target berat badan yang ditetapkannya.
Baca Juga : Misteri Kematian RA Kartini, dari Diracuni Oleh Belanda Hingga Diduga Alami Preeklamsia Usai Melahirkan
Selain bisa menurunkan berat badan, puasa juga mempunyai manfaat lain bagi kesehatan, seperti yang dilansir dari Healtline.
1. Meningkatkan kontrol gula darah dengan mengurangi resistensi insulin
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan kontrol gula darah, yang bisa sangat berguna bagi mereka yang berisiko diabetes.
Faktanya, satu penelitian pada 10 orang dengan diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa puasa intermiten jangka pendek secara signifikan menurunkan kadar gula darah
Namun perlu diingat bahwa beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat memengaruhi kadar gula darah secara berbeda untuk pria dan wanita.
2. Meningkatkan kesehatan dengan mencegah peradangan
Penelitian menunjukkan bahwa peradangan mungkin terlibat dalam perkembangan kondisi kronis, seperti penyakit jantung, kanker dan rheumatoid arthritis.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat membantu mengurangi tingkat peradangan dan membantu meningkatkan kesehatan.
Satu studi di 50 orang dewasa yang sehat menunjukkan bahwa puasa intermiten selama satu bulan secara signifikan menurunkan kadar penanda inflamas
Baca Juga : Sejak Divonis Kanker Darah Ani Yudhoyono Tidak Bisa Lagi Konsumsi Deretan Makanan Enak Ini, Kenapa?
3. Tingkatkan kesehatan jantung dengan mengurangi tekanan darah, trigliserida dan tingkat kolesterol.
Satu studi kecil mengungkapkan bahwa puasa delapan minggu bergantian mengurangi kadar kolesterol jahat dan trigliserida "jahat" LDL masing-masing sebesar 25% dan 32%.
Studi lain pada 110 orang dewasa yang gemuk menunjukkan bahwa puasa selama tiga minggu di bawah pengawasan medis secara signifikan menurunkan tekanan darah, serta kadar trigliserida darah, kolesterol total dan kolesterol LDL "buruk".
Baca Juga : Walau Selembar Daging Olahan Jika Dikonsumsi Tap Hari Tingkatkan Risiko Kanker Usus!
Selain itu, satu penelitian pada 4.629 orang yang menghubungkan puasa dengan risiko penyakit arteri koroner yang lebih rendah, serta risiko diabetes yang secara signifikan lebih rendah. (*)
Source | : | Healthline,Nakita.ID |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar