GridHEALTH.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan dalam sebuah pedoman baru tentang batas waktu bagi anak-anak balita dalam menonton televisi dan bermain ponsel.
WHO juga mengatakan bayi di bawah 1 tahun seharusnya tidak boleh terpapar layar elektronik.
Selain itu, untuk anak antara usia 2 dan 4 tidak boleh menatap layar lebih dari 1 jam setiap harinya.
Pedoman yang diumumkan pada Rabu (24/4/2019) kemarin juga menjelaskan, membatasi dan dalam beberapa kasus menghilangkan waktu 'penyaringan' bagi anak-anak balita akan menghasilkan orang dewasa yang lebih sehat.
Tapi membatasi anak-anak dari perangkat elektronik ini hanya bagian dari solusi.
Anak-anak di bawah usia 5 tahun juga harus lebih banyak berolahraga dan tidur untuk mengembangkan kebiasaan yang lebih baik.
Hal ini juga mencegah obesitas dan penyakit pada masa remaja dan dewasa.
"Mencapai kesehatan bagi semua, berarti melakukan yang terbaik untuk kesehatan sejak awal kehidupan manusia," tutur Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO.
"Anak usia dini adalah periode perkembangan yang cepat dan masa ketika pola dari gaya hidup keluarga dapat disesuaikan untuk mendorong peningkatan kesehatan mereka," sambungnya.
National Institutes of Health telah mendanai proyek senilai 300 juta USD yang dikenal sebagai Studi ABCD (untuk Pengembangan Kognitif Otak Remaja), yang berharap untuk menunjukkan bagaimana perkembangan otak dipengaruhi oleh berbagai pengalaman, termasuk penggunaan narkoba, gegar otak, dan waktu menatap layar elektronik.
Tetapi penelitian ini melacak anak-anak usia 9 hingga 10 tahun hingga dewasa muda.
Baca Juga : Usai Terapi Bekam Bukannya Tambah Sehat, Wanita 60 Tahun Ini Justru Alami Hal Menyakitkan
Pada 2016 lalu, American Academy of Pediatrics (AAP) telah mengeluarkan pedoman yang merekomendasikan tidak adanya waktu untuk melihat layar elektronik untuk anak di bawah 18 bulan.
David Hill, seorang dokter anak yang memimpin kelompok yang menulis pedoman AAP 2016, mengatakan tidak ada manfaat dari layar elektronik untuk anak-anak di bawah 18 bulan.
Namun dia menambahkan bahwa teknologi berkembang lebih cepat daripada studi ilmiah tentang efek perangkat baru terhadap otak muda.
Tapi seorang anak harus mempunyai lebih banyak waktu untuk bermain di luar rumah untuk perkembangan diri di masa depan.
Fiona Bull, seorang manajer program untuk pengawasan dan pencegahan penyakit tidak menular berbasis populasi di WHO, memimpin sebuah tim ahli yang mengembangkan pedoman tersebut.
"Meningkatkan aktivitas fisik, mengurangi waktu tidak bergerak dan memastikan kualitas tidur pada anak-anak akan meningkatkan kesehatan fisik, mental dan kesejahteraan mereka dan membantu mencegah obesitas di masa kecil dan penyakit terkait di kemudian hari," kata Dr. Bull dalam sebuah pernyataan.
Anak-anak antara usia 1 dan 5 juga harus mendapatkan aktivitas fisik tiga jam per hari, dan tidur setidaknya 10 jam per malam.
"Apa yang benar-benar perlu kita lakukan adalah mengembalikan permainan untuk anak-anak," Dr. Juana Willumsen, yang bekerja pada masalah obesitas di WHO, melansir New York Times.
"Ini tentang membuat perubahan dari waktu tidak aktif ke waktu bermain, sekaligus melindungi jam tidur," lanjutnya.
Baca Juga : Pantas Hotman Paris Kepincut, Demi Terlihat Awet Muda Meriam Bellina Pantang Makan 5 Makanan Ini!
Source | : | NY Times |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar