GridHEALTH.id - Tidak sedikit kita sering mendengar kabar tentang perselingkungan yang terjadi dalam sebuah pernikahan.
Salah satu faktor mendasar adanya perselingkuhan itu adalah ketidakbahagiaan yang dirasakan oleh salah satu maupun kedua pasangan suami istri tersebut.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga hubungan pernikahan ini agar tetap harmonis dan langgeng.
Baca Juga : Jelang Melahirkan Sarwendah Bawa Tukang Urut ke Singapura, Metode Pijat Ini Efektif Lancarkan Persalinannya!
Nah, agar pernikahan bahagia dan langgeng bukan sekedar impian, berikut rahasianya.
1. Tidur di waktu yang sama
Menurut riset dari University of Pittsbugh, wanita yang bahagia dengan pernikahan mereka memiliki kecocokan waktu tidur dengan suami mereka.
Riset dilakukan dengan melacak pola tidur dan nilai kepuasan hubungan untuk 46 pasangan menikah selama 10 hari.
Hasil menunjukkan, wanita yang tidak puas dengan pernikahan mereka hanya memiliki kecocokan waktu tidur sebesar 50% dengan suami mereka.
"Jadi, jika ingin pernikahan langgeng, cobalah mencari waktu lain di siang hari untuk terhubung dengan suami," ucap Heather Gunn, selaku pemimpin riset.
Menurut Gunn, semua pasangan perlu merasa terhubung dan lebih dekat atau lebih aman dengan pasangan.
"Kita tidak perlu tidur pada waktu yang bersamaan. Kita bisa memperat hubungan dengan pasangan melalui cara lain," ucap dia.
2. Tidak tidur dalam kondisi bertengkar
Sebuah riset yang meneliti 1.000 pasangan membuktikan, pasangan yang paling bahagia selalu berkomunikasi untuk menyelesaikan permasalahan.
Baca Juga : Rahasia Dibalik Tanggal Kedaluwarsa Makanan, Walau Sudah Lewat Masih Bisa Dimakan, Asalkan...
Hal ini berbeda dengan mereka yang berpura-pura tak memiliki masalah saat bangun tidur.
3. Memiliki pertemanan yang kuat
Menurut seksolog Amerika Serikat, Pepper Schwartz, mereka yang memiliki jaringan pertemanan yang besar biasanya lebih bahagia dalam hubungan asmara.
Nilai itu dibandingkan dengan mereka yang memusatkan seluruh energi untuk hubungan tersebut.
"Mereka tidak terisolasi dan hanya bergantung satu sama lain. Pertemanan itu tidak mengganggu hubungan tetapi memperkaya hubungan tersebut," ucap dia.
4. Tidak terlalu jujur
Mengatakan kejujuran adalah hal penting dalam suatu hubungan, tetapi pastikan untuk mengatakannya tidak secara blak-blakan.
Penelitian Feldhahn menunjukkan pasangan yang paling bahagia mempertimbangkan perasaan pasangan ketika mengungkapkan sesuatu yang mungkin sulit didengar.
"Beberapa pasangan berbicara dengan pasangan mereka seolah-olah mereka tidak pernah dekat," kata Feldhahn.
Menurut dia, pasangan paling bahagia menggunakan nada suara yang sama secara pribadi seperti yang mereka lakukan dengan seorang teman di depan umum.
5. Tak selalu mementingkan anak
Menurut terapis Irina Firstein, memusatkan seluruh energi hanya untuk anak sehingga mengabaikan hal penting lainnya tak akan membawa kebahagiaan dalam pernikahan.
Baca Juga : Suami Bupati Talaud Terkena Stroke, Masalah Penangkapan Sang Istri Oleh KPK Bisa Jadi Pemicunya?
"Pasangan yang memiliki anak tidak bisa menikmati waktu bersama. Ketika anak-anak pergi tidur, waktu itu menjadi sangat berharga,” ucap dia.
Sisihkan waktu untuk berdua dengan pasangan, meski itu hanya dilakukan dengan menonton televisi bersama.
"Jika kamu ingin menonton acara favorit, buatlah itu bermakna dengan duduk di sofa dan membicarakannya dengan pasangan," kata Firstein.
6. Menunjukkan romantisme di depan umum
Menurut Schwartz, pasangan bahagia lebih mungkin untuk berpelukan dan berpegangan tangan di depan umum, daripada pasangan yang kurang bahagia.
Schwartz mengatakan, memegang tangan tidak hanya meminimalisasi perdebatan, tetapi juga menurunkan ketegangan dan kadar hormon stres kortisol.
“Ini akan menanamkan kepada sisi emosional kita jika kita dan pasangan adalah tim. Jadi kita tak merasa sendiri," kata Schwartz.
7. Berpikir perceraian bukan solusi
Menurut Feldhan, melakukan antisipasi untuk bercerai, seperti menyimpan uang di rekening bank terpisah, menunjukkan rasa tidak percaya pada pasangan.
"Pasangan paling bahagia cenderung menyimpan uang di rekening bank yang sama, membuat diri mereka rentan secara emosional, dan tidak pernah mengajukan perceraian," katanya.
Melakukan hal itu membuat pasangan lebih mungkin untuk mengatasi masalah daripada berpikir untuk mengakhiri hubungan mereka.
Baca Juga : Kartika Putri Suka Mencubit dan Menggigit Suami Hingga Lebam, Posesif Dikala Hamil Muda, Ini Penyebabnya
Menurut dia, semua hal yang kita lakukan untuk mengantisipasi perceraian sama halnya dengan membangun jarak dengan pasangan.
Pasangan bahagia justru rela melakukan segala hal untuk mengatasi permasalahan bersama, tanpa memikirkan perceraian.
8. Melakukan kompromi bukan berkorban
Menurut Firstein, setiap orang yang terlibat dalam sebuah hubungan harus mendapatkan timbali balik.
Dengan kata lain, kita harus fleksibel ketika perselisihan muncul.
Alih-alih menyerah pada tuntutan pasangan, temukan jalan tengah yang disepakati bersama.
"Saya tidak suka kata 'pengorbanan' karena itu mengarah pada kebencian," katanya.
Menurut Firstein, berkompromi berarti kita melakukan sesuatu sesuai cara yang kita, dan pasangan inginkan tanpa ada salah satu pihak yang merasa berkorban.
9. Menghitung hal baik
Menghitung atau mengungkit-ungkit kesalahan pasangan akan membahayakan pernikahan.
Sebisa mungkin kita harus mengingat kebaikan apa yang telah dilakukan pasangan.
"Mencatat tindakan cinta pasangan akan membuat kamu lebih mungkin melakukan sesuatu yang manis sebagai balasan," kata Feldhahn.
Baca Juga : Meretakkan Leher Sampai Berbunyi 'Krek', Pria Ini Terkena Stroke Karena Pembuluh Darah Pecah
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul, "9 Rahasia untuk Pernikahan Bahagia"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar