GridHEALTH.id - Mengonsumsi daging memang tidak selalu buruk, terlebih masih ada zat gizi yang hanya bisa didapat dari produk hewani.
Namun tentu saja mengonsumsinya harus dibatasi. Jangan sampai berlebihan karena berisiko pada masalah kesehatan.
Menurut sebuah penelitian, ada kaitannya antara kematian dini dengan makan daging berlebihan.
Dalam sebuah riset yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition yang dilansir dari Kompas.com, risiko kematian dini ini terutama terjadi pada orang yang mengonsumsi lebih banyak daging merah, daging olahan.
Intinya, saat orang lebih banyak mengonsumsi protein hewani daripada nabati.
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data dari Kuopio Ischaemic Heart Disease Risk Factor Study, studi yang melacak faktor risiko untuk penyakit kardiovaskular di antara pria paruh baya di Finlandia timur.
Hasilnya dari 2.641 responden pria Finlandia, sebanyak 1.225 peserta meninggal dunia pada 20 tahun kemudian.
Dari analisis, terungkap peserta yang mengonsumsi tujuh ons atau lebih lebih daging merah atau olahan setiap hari memiliki risiko kematian dini 23 persen lebih tinggi.
Pria yang makan lebih banyak protein nabati daripada daging cenderung hidup lebih lama.
Oleh karena itu, agar tidak mengonsumsi daging merah secara berlebihan sebenarnya kita dapat mengganti daging ini dengan buah nangka.
Buah nangka juga kaya akan energi serta serat makanan. Buah ini juga bebas dari lemak jenuh atau kolesterol.
Melansir Reader's Digest, di beberapa daerah nangka biasa digunakan untuk mengobati berbagai masalah kesehatan seperti hipertensi, diabetes, diare, TBC, demam dan sirosis hati.
Tidak seperti buah lainnya, semua bagian nangka bisa dimakan. Bijinya bisa direbus, dipanggang atau ditumbuh menjadi tepung.
Nangka sendiri juga bisa diolah menjadi berbagai makanan, mulai dari selai hingga masakan berkuah.
Biji dari nangka sendiri mempunyai kandungan protein, kalsium dan zat besi.
Sehingga tidak heran jika buah kuning ini bisa dijadikan pengganti daging.
Source | : | Kompas.com,Reader's Digest,Independent |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar