GridHEALTH.id - Bari-baru ini viral video seorang bayi yang sedang diberi minuman keras oleh seorang wanita yang mengasuhnya.
Video tersebut menjadi viral setelah diunggah akun Facebook Ineu Ftr pada Sabtu (11/5) lalu.
"Orang lain mah ngasih susu, saya kasih ginian (bir)," ujar sang wanita yang dengan percaya dirinya mengabadikan momen tersebut.
Bahkan, sang balita perempuan ini juga sempat mengambil kaleng bir yang sudah diletakkan di meja.
Diketahui, pemilik akun Ineu Ftr merupakan sang ibu dari balita yang dicekoki bir oleh seorang wanita yang ternyata temannya yang tinggal di kost yang sama.
Ibu dari balita ini pun marah kepada temannya karena anak perempuannya itu diberi minum minuman keras agar cepat tidur.
Baca Juga : Penyebab Meninggalnya Pelawak Rudy Djamil, Sempat Dehidrasi Parah Hingga Tak Bisa Bergerak dan Hipotensi
Padahal seorang balita bahkan orang dewasa pun tidak boleh mengonsumsi minuman keras atau bir ini, karena dapat mengganggu kesehatan.
Melansir dari National Health Service, bahaya balita mengonsumsi minuman keras, yaitu:
1. Alkoholisme
Tak hanya orang dewasa, anak kecil seperti balita pun dapat mengalami yang dinamakan alkoholisme atau kecanduan minuman beralkohol.
Melansir dari Kid's Health, pengaruh rasa dan sensasi yang diberikan dari minuman keras ini dapat menyebabkan anak kecanduan dan ingin terus mengonsumsinya.
Alkoholisme yang bersifat kronis dapat terjadi terus berlanjut seiring berjalannya waktu.
Sering juga menjadi lebih buruk, karena anak tersebut mungkin mulai mengalami masalah kesehatan terkait dengan minum minuman keras.
Selain itu, minuman keras menyebabkan masalah hati, bahkan dalam jangka panjang dapat merusak pankreas, jantung, dan otak.
2. Perubahan hormon
Pada balita atau orang dewasa yang mengonsumsi minuman keras, biasanya hormon kortisol akan meningkat.
Hormon kortisol ini dapat meningkatkan penumpukkan lemak dalam tubuh.
Hal ini akan memengaruhi organ hati sehingga akan mengurangi proses pemecahan lemak yang ada pada tubuh karena lemak juga dipecah di organ hati.
3. Kerusakan hati
Minuman keras adalah jenis racun yang harusnya dibuang oleh hati. Namun, jika seorang balita sering mengonsumsi minuman keras atau bir ini dapat memaksa organ hati untuk bekerja.
Hal ini dapat membuat hati balita lebih rentan mengalami kerusakan atau sirosis.
4. Pertumbuhan tulang tergganggu
Pada balita atau anak-anak yang sering mengonsumsi minuman keras dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan tulang.
Minuman keras yang mengganggu keseimbangan hormon ini dapat memengaruhi kepadatan tulang yang menyebabkan pertumbuhan terhambat.
Selain itu, balita yang sering mengonsumsi minuman keras atau bir akan lebih rentan terkena pengeroposan tulang di saat dewasa..
5. Cedera
Minuman keras dapat membuat seseorang menjadi mabuk jika kadarnya terlalu tinggi atau terlalu banyak mengonsumsinya.
Sehingga cedera pada seorang balita yang mengonsumsi minuman keras mungkin saja terjadi.
Biasanya balita dapat mengalami kehilangan kesadaran yang dapat menimbulkan dirinya tidk dapat berjalan dengan baik bahkan dapat terbentur.
6. Kerusakan otak
Minuman keras dapat memengaruhi perkembangan organ dan fungsi vital, termasuk otak.
Bagian otak yang terkena efek alkohol adalah hipokampus yang mengatur koordinasi, pergerakan, daya ingat, kemampuan berpikir, dan kemampuan berbahasa.
Bila sejak kecil otak anak sudah terpapar alkohol, kerusakan yang terjadi pada sistem saraf pusat bisa menjadi serius dan permanen.
Akibatnya, kemampuan kognitif anak seperti berpikir, mengingat, serta mengambil keputusan jadi terganggu.
Baca Juga : Usir Rasa Kelelahan Berlebih bagi Ibu 'Multitasking' Selama Puasa
Bahkan jika kondisi ini terjadi secara terus menerus dapat berakibat anak menjadi pelupa dan sering linglung.
Semoga kejadian yang dialami balita dicekoki bir, seperti anak pemilik akun Ineu Ftr tersebut tidak terulang lagi pada anak siapapun. (*)
Source | : | Facebook,Kids Health,nhs.uk |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar