2. Putih dan encer
Setelah menstruasi berakhir sampai ovulasi, kita mungkin melihat sedikit cairan bening encer hingga bening keputih-putihan.
Ini juga termasuk keputihan yang wajar. Sama wajarnya dengan keputihan yang nyaris tidak terlihat bekasnya di celana dalam.
Baca Juga: Alasan Penderita Diabetes Diminta Batasi Makan Kurma Saat Berbuka
3. Lengket seperti putih telur
Sekitar periode ovulasi, biasanya kita akan melihat peningkatan volume sekresi cairan mirip putih telur dan lengket saat disentuh. Biasanya hal ini terjadi selama satu atau dua hari.
Jika kita sedang berusaha untuk hamil, ini adalah saat yang tepat untuk berhubungan badan. Jika tidak, maka kita harus mengenakan alat kontrasepsi.
"Ingatlah bahwa wanita paling subur bukan hanya selama ovulasi tetapi pada hari-hari sebelum dan sesudahnya," kata Dr. Millheiser.
Baca Juga: Sedang Musim Jambu Biji, Diburu Karena Bikin Kulit Wajah Jadi Kencang
4. Merah atau cokelat kemerahan
Bercak merah tentunya pertanda menstruasi. Tetapi bercak merah atau cokelat kemerahan juga bisa menandakan pendarahan ovulasi, jika terjadi sekitar 13 sampai 16 hari dari siklus haid.
Ternyata, perubahan hormonal yang memungkinkan pelepasan telur juga dapat menyebabkan sedikit lapisan rahim terkikis.
Tidak semua orang yang ovulasi mengalami hal ini, jadi jangan khawatir jika hal itu tidak terjadi pada kita.
Namun perlu diingat, bercak merah atau cokelat kemerahan hanya bisa disebut sebagai pendarahan ovulasi jika terjadi pada waktu yang sama setiap bulan, di sekitar pertengahan siklus.
Jika tidak, mungkin berhadapan dengan menstruasi tidak teratur yang bisa menjadi tanda masalah hormonal. Misalnya saja masalah tiroid atau sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Source | : | Woman Weekly |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar