GridHEALTH.id - Zaman sekarang, sudah tak asing lagi kita melihat wanita atau pria dengan tampilan rambut yang warna-warni dan nyentrik.
Hal ini kerap kali dilakukan dengan tujuan agar nampak lebih modis dan terlihat mengukuti zaman.
Baca Juga: Christiano Ronaldo Jadi Bos Klinik Transplantasi Rambut, Solusi Bagi Pemilik Masalah Rambut
Untuk bisa memiliki rambut dengan warna sesuai selera caranya rambut harus di cat dengan cat rambut.
Namun bagaimana jika pewarnaan rambuut ini membawa kita ke permasalahan yang lebih serius bahkan timbulkan luka borok menganga di kepala?
Sebuah kejadian mengerikan terjadi pada seorang wanita muda berusia 21 tahun yang tak ingin disebutkan namanya yang ingin menginginkan rambutnya berubah menjadi pirang seperti idola Korea lainnya.
Melansir dari Daily Mail, wanita asal Seoul, Korea Selatan ini melakukan perawatan rambut di sebuah salon lokal yang menyediakan jasa pewarnaan rambut.
Alih-alih memberinya warna yang diinginkannya, bahan kimia dalam cat rambut tersebut menyebabkan luka bakar menganga yang dalam di sepanjang kepalanya dan membuat rambutnya rontok.
Dokter mengatakan dia terkena reaksi dari persulfat dan hidrogen peroksida yang merupakan dua bahan kimia berbahaya dengan kandungan kuat.
Dokter menulis tentang kejadian tersebut dalam jurnal Archives of Plastic Surgery, yang dipimpin oleh Dr Suk Joon Oh dari Departemen Bedah Rekonstruksi Burn di Bestian Seoul Hospital.
Para dokter tidak mengungkapkan nama produk atau bagaimana produk itu digunakan.
Tetapi mereka menyarankan paparan yang terlalu lama pada campuran tersebut mungkin telah menyebabkan luka traumatis.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Kematian, Luna Maya Ditemukan Pingsan Karena Kelelahan
Para dokter menjelaskan bahwa kedua bahan kimia (amonium dan kalium persulfat) bersifat asam dan mudah terbakar.
Bahkan pewarna mengandung hidrogen peroksida, bahan kimia kuat yang dapat ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam formula rambut.
"Hidrogen peroksida adalah cairan yang bersih, tidak berwarna, tidak mudah terbakar dan tidak diserap dengan baik melalui kulit yang utuh."
"Pada konsentrasi yang digunakan untuk keperluan sterilisasi rumah tangga, 3-5% dapat mengiritasi kulit."
"Tetapi pada konsentrasi 10% yang ditemukan di banyak bahan cat rambut, sangat mengiritasi dan korosif, dan karenanya dapat menyebabkan lecet dan luka bakar pada kulit," kata Dr Oh.
Baca Juga: Meniru Sarwendah, Kartika Putri Curhat ke Ruben Onsu Pengen Banget Cek Kehamilan di Singapura
Formulasi pewarna rambut dapat mengandung konsentrasi sulfat yang sangat tinggi hingga 60%.
Dalam waktu lama, reaksi berenergi tinggi, yang disebabkan ketika bahan kimia bersentuhan dengan jaringan kulit, dapat menghancurkan daging manusia.
Ini mengakibatkan daging pada kulit kepala wanita itu sekarat selama proses yang disebut koagulatif nekrosis, yang merupakan bentuk kematian sel yang dipicu oleh kurangnya pasokan darah.
Melansir dari National Health Service, tanda dan gejala dari penggunaan cat rambut, yaitu:
- Kemerahan, iritasi atau terbakar pada bagian kulit yang terkena.
- Nyeri atau mati rasa.
- Penglihatan berubah.
- Batuk atau sesak napas.
- Muntah.
- Dalam kasus yang parah orang mungkin mengalami serangan jantung, kejang atau tekanan darah rendah.
Namun beruntungnya sang wanita tersebut mendapat perawatan rambut kembali, setelah ada luka menganga yang dalam.
Bahkan para dokter membantunya untuk melakukan tanam rambut atau transplantas rambut agar terlihat tampak normal kembali.
Baca Juga: Atasi Stres Dengan Cokelat, Zaskia Sungkar Bisa Makan Sampai 1 Pack
Kini kulit kepala wanita 22 tahun itu sudah tak dipenuhi luka bakar, kepala dan rambutnya nampak kembali modis namun ia tak menginginkan untuk mewarnai rambutnya lagi.(*)
#Gridnetwork #Inspiringbetterhealth #gridhealth
Source | : | Daily Mail,Nhs.uk |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar