GridHEALTH.id - Bahan Tambahan Pangan (BTP) pelapisan kulit buah dengan menggunakan lilin sudah dilakukan kebanyakan produsen buah, terutama untuk buah-buahan impor.
BTP pelapis merupakan bahan tambahan pangan yang digunakan untuk melapisi permukaan bahan pangan, sehingga memberikan efek perlindungan, membuat tampilannya mengilap dan bisa menarik perhatian pembeli.
Baca Juga: 4 Buah Ini Bisa Cegah Bau Mulut Saat Berpuasa, Salah Satunya Semangka
Tujuannya adalah untuk menjaga kesegaran si buah itu sendiri, sejak mulai dipanen, dikirim, hingga dijual di toko.
Sebagai contoh, kebanyakan para petani mentimun menggunakan lilin untuk melapisi kulit timun yang berguna untuk melindungi dari serangga dan kerusakan pengiriman.
Selain itu, pengunaan lilin ini berguna untuk mencegah masuknya oksigen ke dalam daging buah, sehingga menghambat proses pemasakan buah yang terlalu matang.
"Penggunaan lilin sebagai pelapis telah diatur dalam Peraturan Kepala BPOM No. 12 Tahun 2013 tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pelapis dengan beberapa jenis lilin yang layak sebagi pelapis," kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito, dikutip dari antaranews.com.
Baca Juga: Jus Buah Disuntikkan ke Tubuh Membuat Wanita Ini Mengalami Kerusakan Organ Dalam
Penny menjelaskan, sejumlah jenis lilin yang aman digunakan sebagai BTP pelapis. Termasuk di dalamnya ialah malam (Beeswax), lilin kandelila (Candelilla wax), lilin karnauba (Carnauba wax), syelak (Shellac), dan lilin mikrokristalin (Microcrystalline wax).
Banyak yang menyebut bahwa sebenarnya penggunaan lilin pada lapisan kulit buah ini sudah biasa dan aman untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Benarkah Mengonsumsi Buah Nangka Saat Hamil Dapat Berakibat Fatal?
Tapi, tidak ada yang bisa memastikan bahan lilin yang digunakan untuk pangan atau tidak dan berapa jumlah takaran lilin yang digunakan agar buah-buahan itu lebih awet tak ada yang tahu.
Biasanya lilin tersebut terbuat dari bahan termasuk kasein susu, sabun, dan etil alkohol. Sehingga untuk orang yang alergi susu harus berhati-hati, karena bisa menunjukkan reaksi alergi terhadap kasein susu yang terdapat pada lilin.
Dilansir dari kompas.com, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta Mujiati, mengatakan memang sulit untuk membedakan lilin yang dijadikan pelapisan buah itu berbahaya atau tidak.
"Kita belum bisa membedakan lilin yang dipakai pada buah memang lilin untuk pangan atau bukan. Perlu uji lab untuk memastikan kandungan pestisida dan formalin pada buah-buahan," kata Mujiati.
Baca Juga: Kebanyakan Makan Daging Bisa Picu Kematian Dini, Konsumsi Buah Ini Sebagai Alternatifnya
Agar lebih aman dikonsumsi, Mujiati menyarankan agar buah-buahan yang akan dikonsumsi harus dicuci terlebih dahulu.
"Lebih amannya, buah tetap harus dicuci. Untuk menghilangkan lilin," sambungnya.
Untuk itu, kita bisa membersihkan kulit buah dari lilin ini dengan menggunakan tiga cara sederhana rekomendasi bestfoodfacts.org berikut ini :
Pertama, kita bisa coba merendam apel di dalam air panas selama beberapa detik untuk mencairkan lapisan lilin. Lalu setelah itu bilas kembali apel dengan air dingin yang mengalir.
Baca Juga: Sembuh dari Kanker Payudara, Rima Melati Rutin Konsumsi Jus Buah Ini Agar Tidak Kambuh Lagi!
Cara kedua, bisa dengan campuran sari lemon dan baking soda. Campurkan kedua bahan tersebut dengan air, kemudian Bilaskan cairan ini, atau bisa juga gosok dengan sikat buah agar hasilnya lebih maksimal.
Lebih praktis lagi, di cara ketiga ini kita bisa menggunakan air bilasan ditambah campuran cuka. Cara membersihkannya tetap sama, bilas buah-buahan dan gosok-gosok, lalu bersihkan kembali di bawah air mengalir. (*)
#gridnetworkjuara #gridhealth
Source | : | Kompas.com,antaranews.com,bestfoodfacts.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar