GridHEALTH.id – Cokelat juga mentimun alias timun adalah makanan yang punya manfaat kesehatan untuk manusia.
Cokelat adalah makanan yang disukai anak-anak.
Mentimun adalah sayuran alami yang murah dan cool untuk camilan, beda dengan yang lain.
Baca Juga: Terbongkar, Rahasia Olahraga Meghan Markle untuk Dapatkan Bentuk Tubuh Ramping Kembali
Menurut pengakuan Ashanty cokelat sangat disukai putranya yang masih balita.
Hal yang serupa diamini Widi Mulia untuk mentimun yang disukai anak-anaknya.
Arsya Akbar Pemuda Hermansyah (3), anak bungsu Ashanty saat muncul di Instagram Story milik Aurel saat asyik makan cokelat putih menjadi perhatian warganet.
Adik dari Arsy itu memang senang sekali dengan yang namanya cokelat.
Bahkan Arsya menjadikan cokelat sebagai camilannya.
Tak hanya Arsya yang sangat menyukai cokelat, Arsy juga kerap kali tertangkap kamera sibuk memakan cokelat.
Baca Juga: Anak Zaskia Adya Mecca Rela Sahur Tanpa Dibangunkan, Ternyata Tahu Manfaat Puasa bagi Anak
Namun tahukah bahwa cokelat ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan anak, khususnya balita?
Memang, banyak penelitian yang mengatakan jika cokelat memiliki manfaat yang baik untuk tubuh, seperti meningkatkan metabolisme tubuh dan memberikan efek positif pada sistem kardiovaskuler.
Akan tetapi, di balik manfaat itu, cokelat memiliki dampak yang buruk jika dikonsumsi oleh balita.
Berikut masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan dari cokelat jika sering dikonsumsi balita:
1. Kerusakan Gigi
Cokelat mengandung kadar gula yang cukup tinggi yang menyebabkan timbulnya kerusakan pada gigi.
Hal ini disebabkan oleh kandungan gula pada cokelat yang dapat membantu bakteri pada gigi untuk tumbuh subur dan menimbulkan karies pada gigi anak.
Baca Juga: Jika Sayang Della Sabrina Irfan Hakim Harus Rela Cita-citanya Ingin Punya 7 Anak Tak Tercapai
Bahkan kerusakan ini bisa menjadi semakin buruk apabila sampai terkena ke akar gigi.
2. Kegemukan
Mengandung kadar gula yang tinggi ternyata dapat menyebabkan kegemukan.
Apalagi bila dikonsumsi dengan jumlah yang banyak.
Hal ini yang memicu tubuh tubuh mengalami kenaikan berat badan saat makan cokelat berlebihan.
3. Memicu Sakit Kepala
Asupan cokelat yang berlebihan ternyata dapat memicu sakit kepala yang parah dan terus-menerus.
Apalagi bagi anak kecil yang sering menderita migrain harus membatasi cokelat dalam dosis besar.
Pasalnya, cokelat mengandung persentase kafein dan gula yang cukup besar.
Baca Juga: Jangan Biarkan Penderita Diabetes Lakukan Perjalanan Mudik Sendirian!
Sehingga produk ini sering memicu kondisi Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada anak-anak.
4. Sakit Perut dan Diare
Mengonsumsi cokelat ternyata juga dapat menyebabkan sakit perut bahkan hingga diare.
Hal ini dibuktikan dari penelitian USDA's Nutrition Assistance Program, dimana ada beberapa bayi menunjukkan reaksi alergi terhadap cokelat.
Gejala seperti diare ringan bisa terjadi pada bayi setelah diberikan cokelat.
Oleh karena itu, jangan terlalu sering berikan cokelat pada bayi sebelum menginjak usia 2 tahun.
Baca Juga: Alami Pusing Hebat Serta Perut Kembung, Hati-Hati Gejala Demam Tifoid
5. Menyebabkan Hiperaktif
Cokelat kerap kali dihibungkan dengan kandungan kafein yang dapat memicu hiperaktif pada anak.
Hal itu dikarenakan kandung kafein pada cokelat, terutama pada dark chocolate dan milk chocolate diprediksi menjadi salah satu pemicu anak menjadi hiperaktif.
Sehingga disarankan untuk hindari berikan cokelat pada anak usia di bawah 2 tahun.
Selain itu, sebatang cokelat atau sekitar 50 gram cokelat dapat meningkatkan asupan gula dan lemak.
Akibatnya akan memiliki efek buruk pada kesehatan anak dalam jangka panjang.
Maka dari itu, jangan biarkan anak kecil untuk terlalu sering mengonsumsi cokelat dalam jumlah yang banyak, ya!
Adapun mentimun yang terlihat alami dan kaa manfaat untuk kesehatan, jikalau dijadikan camilan seperti anak Widi Mulia, memang menurut Dosen Gizi Kesehatan UGM, Dr Lily Arsanti Lestari STP MP, vitamin dan mineral yang terkandung pada sayur dan buah-buahan itu penting untuk pertumbuhan pada usia anak-anak.
Baca Juga: Meski Makan di Pagi Buta, Menu Sahur Harus Sehat dan Bergizi, Ini Aturannya
Anak-anak yang kurang mengonsumsi sayur dan buah lebih mudah untuk terkena penyakit infeksi seperti batuk dan pilek.
Selain itu, kurangnya mengonsumsi buah dan sayuran dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh dan kurangnya daya tahan tubuh.
Tapi tahu kah, walau sayuran baik bagi kesehatan manusia, tak terkecuali bagi anak, nyatanya mengonsumsi mentimun terlalu banyak setiap harinya mengakibatkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh anak-anak, lo.
Seperti yang telah dimuat di Style Craze, timun segar dapat memicu kondisi yang tidak diinginkan pada tubuh kita.
Berikut efek samping yang diakibatkan karena konsumsi timun yang berlebihan.
1. Kehilangan Cairan Tubuh
Dalam biji mentimun terkandung cucurbitacin, bahan yang dikenal memiliki sifat diuretik bawaan.
Walaupun mengandung sifat diuretik yang ringan, asupan yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif.
Misalnya saja, kehilangan cairan yang berlebihan dan menghambat keseimbangan elektrolit dan membuat tubuh jadi dehidrasi.
2. Perut Kembung
Seperti yang telah disebutkan di atas, karena mengandung bahan cucurbitacin, timun dapat memicu gangguan pencernaan pada tubuh anak.
Terutama anak-anak yang memiliki sistem pencernaan yang sensitif.
Gangguan pencernaan yang timbul itu berupa perut kembung yang diakibatkan gas berlebihan hingga membuat rasa tak nyaman bagi anak-anak.
3. Menjadi Alergi Terhadap Susu
Kebanyakan para petani menggunakan lilin untuk melapisi kulit timun yang berguna untuk melindungi dari serangga dan kerusakan pengiriman.
Baca Juga: Terong Banyak Manfaat dan Khasiat Untuk Kesehatan Manusia, di India Ibu Hamil Dilarang Memakannya
Lapisan lilin yang digunakan terbuat dari bahan seperti, kasein susu, sabun, dan etil alkohol.
Apabila mengonsumsi timun secara berlebihan, maka bukan tidak mungkin akan timbul reaksi alergi.
4. Kelebihan Vitamin C
Satu mentimun ternyata mengandung vitamin C yang sangat tinggi.
Vitamin C memang dikenal sebagai zat penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
Akan tetapi mengonsumsi mentimun berlebihan akan menyebabkan overdosis vitamin C.
Kelebihan vitamin C ini menimbulkan penyebaran radikal bebas di dalam tubuh yang dapat meningkatkan resiko kanker.
Jadi, boleh saja mentimun dan juga cokelat dikonmsui anak, tapi jangan berlebih. Biasanya kalau sudah menjadi camilan, ya makannya akan sering dan banyak.(*)
#gridnetworkjuara #gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | sajiansedap.com,GridHEALTHID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar