Hal ini menurut John Fernstrom, seorang profesor psikiatri, farmakologi, dan biologi kimia di University of Pittsburgh School of Medicine, tidak benar, apalagi menurutnya glutamat sebagian besar dimetabolisme di usus.
Tak hanya itu yang membuat banyak ahli meragukan eksperimen Olney.
Dalam eksperimennya Olney menyuntikkan MSG ke subjek tikusnya dengan dosis untuk kuda, jauh lebih tinggi daripada yang dikonsumsi manusia.
Baca Juga: Makan Kulit Apel Dengan Kulitnya, Ada 4 Manfaat Kesehatan, Salah Satunya Anti Kanker
Menurut Lee, apa pun yang dikonsumsi secara berlebihan tidak baik. Karena semua yang dikonsumsi secara berlebihan bisa menjadi racun, termasuk MSG.
Lucunya, pada 1993 ada penelitian yang membongkar teori MSG is bad for you.
Penelitian yang menguji 71 subjek untuk reaksi terhadap MSG sehubungan dengan CRS, menyimpulkan bukti ilmiah ketat dan realistis yang menghubungkan sindrom ini dengan MSG tidak dapat ditemukan.
Jadi masih pecaya menganggap micin sebagai penyebab kebodohan? (*)
Artikel ini sudah pernah tayang di Nakita.id dengan judul Mencengangkan, Fakta Tentang Micin yang tak Diketahui Masyarakat
Source | : | Nakita.id |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar