Tak heran jika banyak orang yang merasa pangling melihat perubahan dari Ulfa yang dulu masih terlihat bocah.
Aura keibuannya pun lebih terpancar setelah memiliki 2 anak kandung dari Syekh Puji.
Tak hanya Ulfa yang mengalami banyak perubahan, kehidupan Syekh Puji sekarang pun jauh berbeda.
Lelaki yang dulunya hobi pamer, sekarang justru menyibukkan diri dan fokus pada usahanya melalui PT Sinar Lendoh Terang (Silenter), perusahaan yang memproduksi kaligrafi berlapis kuningan yang diekspor dengan pendapatan bersih lebih dari Rp 300 juta per bulan.
Jika dipandang dari segi sosial, hubungan seperti Syekh Puji dan Ulfa memang jarang terjadi sehingga orang-orang akan menganggapnya sebagai hal yang 'aneh'.
Tapi menurut peneliti dari Universitas St Mary (Halifax), Sara Skentelbery dan Darren Fowler, fenomena “age gap relationships” (AGR) atau "hubungan kesenjangan usia" dari perspektif evolusi mencatat, pasangan semacam itu memiliki alasannya masing-masing dalam hal kelangsungan hidup spesies.
Seorang pria paruh baya atau lebih tua berpasangan dengan wanita yang lebih muda, dari sudut pandang ini, memastikan bahwa ia akan terus memiliki keturunan saat bertambah usia, dari pada dengan rekan seusianya yang kemungkinan sulit terjadi karena sudah melewati masa subur.
Source | : | Grid.id,bangka pos,psycology today |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar