GridHEALTH.id - Agustus 2008 silam sosok fenomenal Pujiono Cahyo Widianto alias Syekh Puji sempat membuat gempar publik Indonesia, lantaran menikahi gadis berusia 12 tahun, Lutfiana Ulfa.
Pasangan beda usia ini pun langsung viral, tak terkecuali sosok Lutfiana Ulfa pun ikut menjadi sorotan karena bersedia menjadi istri kedua alias dipoligami.
Mengutip Grid.ID Kamis (14/3), akibat usahanya menikahi anak dibawah umur, Syekh Puji sempat terjerat Pasal 81 UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Baca Juga: Berisiko Bagi Kesehatan, Anang Hermansyah Izinkan Aurel Nikah Muda
Pada November 2010, ia mendekam di penjara karena terbukti melanggar Pasal 81 UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Karena itu ia sempat berpisah sementara dengan Ulfa tetapi bukan untuk pembatalan pernikahan.
Kemudian pada 2012, Syekh Puji baru mendapatkan izin poligami ketika istri mudanya Ulfa sudah berusia 16 tahun.
Sejak dirinya mendekam dalam penjara, kabar Syekh Puji dan istri mudanya tersebut tak lagi menjadi sorotan.
Baca Juga: Justin Bieber Kapok Lakukan Seks Sebelum Menikah, Ini Dampak Psikologis Lakukan Seks Bebas
Kabar tentang keduanya pun lambat laun tenggelam dan tak lagi menjadi perhatian publik.
Namun, rupanya pernikahan yang dulu sempat membuat ramai dan diragukan banyak orang itu justru masih bertahan dengan penuh keharmonisan dan kasih sayang.
Bahkan Syekh Puji dan Ulfa "gadis 12" tahun itu sudah memiliki 2 anak dari hasil asmara mereka.
Penampilan Ulfa yang dulu masih terlihat lugu, kini sudah berubah drastis hingga bisa membuat orang pangling melihatnya.
Istri muda Syekh Puji ini terlihat semakin cantik, dewasa dan modis setelah menjadi ibu.
Tak heran jika banyak orang yang merasa pangling melihat perubahan dari Ulfa yang dulu masih terlihat bocah.
Aura keibuannya pun lebih terpancar setelah memiliki 2 anak kandung dari Syekh Puji.
Tak hanya Ulfa yang mengalami banyak perubahan, kehidupan Syekh Puji sekarang pun jauh berbeda.
Lelaki yang dulunya hobi pamer, sekarang justru menyibukkan diri dan fokus pada usahanya melalui PT Sinar Lendoh Terang (Silenter), perusahaan yang memproduksi kaligrafi berlapis kuningan yang diekspor dengan pendapatan bersih lebih dari Rp 300 juta per bulan.
Jika dipandang dari segi sosial, hubungan seperti Syekh Puji dan Ulfa memang jarang terjadi sehingga orang-orang akan menganggapnya sebagai hal yang 'aneh'.
Tapi menurut peneliti dari Universitas St Mary (Halifax), Sara Skentelbery dan Darren Fowler, fenomena “age gap relationships” (AGR) atau "hubungan kesenjangan usia" dari perspektif evolusi mencatat, pasangan semacam itu memiliki alasannya masing-masing dalam hal kelangsungan hidup spesies.
Seorang pria paruh baya atau lebih tua berpasangan dengan wanita yang lebih muda, dari sudut pandang ini, memastikan bahwa ia akan terus memiliki keturunan saat bertambah usia, dari pada dengan rekan seusianya yang kemungkinan sulit terjadi karena sudah melewati masa subur.
Ada beberapa asumsi dalam kerangka ini - misalnya, lelaki lebih memilih berhubungan dengan wanita muda untuk menjamin masa depan dari pada menanggapi pengaruh sosial budaya.
Argumen ini kontras dengan perspektif sosiokultural yang melihat bahwa wanita lebih tua dianggap kurang menarik secara fisik.
Baca Juga: Ini Alasan Pria 17 Tahun Menikahi Wanita Usia 70 Tahun, Hormon Seksualnya Meningkat
Di sisi lain, lelaki yang lebih tua juga mempunyai hal yang bisa membuat wanita muda lebih tertarik untuk menjalin ikatan.
Semakin bertambahnya usia, pria memperoleh kekuatan yang lebih besar atau memiliki lebih banyak properti, keuangan, dan lainnya.
Daya tarik terbesar pria lebih tua bagi wanita muda adalah mereka yang memiliki kemakmuran finansial dan bersedia 'menimbun' sebagian dari imbalan finansial itu kepada pasangan mereka.
Baca Juga: Puput Nastiti Devi Segera Menikah Dengan Ahok, Inilah Risiko Kesehatan yang Harus Dihadapinya
Sementara itu, pria-pria yang lebih tua ini percaya bahwa mereka akan memperoleh lebih banyak kekuatan dan status dengan adanya pasangan baru yang lebih muda, glamor, dan menarik secara fisik.
Skentelbery dan Fowler juga ingin menyelidiki apakah benar bahwa para wanita yang berpasangan dengan pria lebih tua ini mencari figur ayah karena alasan psikologis.
Berdasarkan penelitian yang menggunakan studi 'gaya kelekatan', wanita lebih muda cenderung menjalin hubungan dengan lelaki lebih tua karena mereka mencari sosok seorang ayah yang dapat melindunginya.
Baca Juga: Diperbolehkan Nikah Muda, Marion Jola Tetap Tak Mau, Ternyata Ini Alasannya
Biasanya perempuan yang seperti ini dulunya memiliki kedekatan yang buruk dengan sang ayah, sehingga mencari pasangan lebih tua yang bisa melindunginya sebagai pengganti 'ayah'. (*)
#gridnetworkjuara #gridhealth
Source | : | Grid.id,bangka pos,psycology today |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar