Meski USDA dan FDA sepakat lem daging aman dikonsumsi. Namun, dilansir dari Reader's Digest beberapa peneliti dan pakar makanan punya pendapat berbeda.
Kekhawatiran terbesar yang sebelumnya membuat Uni Eropa melarang penggunaan lem daging adalah kontaminasi bakteri.
Setiap kali protein "direkatkan" bersama-sama, risiko kontaminasi bakteri, seperti E coli, semakin meningkat.
Sehingga risiko keracunan makanan yang ditambahkan lem daging sangat tinggi.
Risiko ini terjadi karena potongan daging yang digunakan berpotensi menumbuhkan bakteri sebelum ditambahkan lem daging.
Daging yang ditambahkan transglutaminase juga lebih sulit untuk dimasak. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko penyakit bawaan.
Menurut sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam Autoimmunity Reviews, individu dengan alergi gluten atau penyakit celiac perlu menghindari makanan yang mengandung lem daging.
Baca Juga: Segumpal Daging Jatuh Dari Hidung Akibat Kecanduan Kokain, Bagaimana Bisa?
Hal ini karena enzim tersebut dapat meningkatkan beban alergi dalam tubuh, yang dapat menyebabkan reaksi serius.
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, penyakit pencernaan, alergi makanan, dan sensitivitas juga disarankan untuk menghindari semua makanan dengan lem daging dan tetap memilih untuk mengonsumsi daging utuh tanpa pemrosesan. (*)
#gridnetworkjuara #gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Kompas.com,Reader's Digest |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar