Sementara, dilansir dari Medical Daily, walau lama dan merepotkan, makan secara perlahan bisa menyebabkan sejumlah manfaat termasuk turunnya berat badan. Hal ini juga membantu nutrisi terserap lebih baik, tingkat stres menurun, serta kondisi pencernaan meningkat.
Baca Juga: Ibu Hamil Disarankan Berolahraga Karena Bisa Membuat Anak yang Dikandung Terhindar Dari Obesitas
Sebuah penelitian mencoba melihat efek dari mengunyah terhadap keseimbangan hormon dan tingkat energi. Dibandingkan ketika mengunyah 40 kali, tingkat energi dan ghrelin seseorang menurun saat dia mengunyahnya 15 kali.
Setelah kita menelan makanan, hormon ghrelin bakal ditekan karena otak menerima sinyal bahwa perut telah penuh. hal ini tentu saja membantu menurunkan selera makan seseorang.
Walaupun cukup merepotkan untuk mengunyah lebih perlahan dan banyak, namun hal ini terbukti memiliki banyak makanan.
Pada penelitian di Iowa, amerika Serikat, terdapat 45 orang dewasa sebagai partisipan. Mereka terbagi menjadi partisipan dengan berat badan normal, kelebihan berat badan, serta obesitas.
Awalnya, peneliti melakukan pengukuran dari jumlah kunyahan yang dilakukan seseorang sebelum menelan makanan. Mereka diminta untuk mengunyah pizza selama makan siang dengan jumlah 100%, 150%, dan 200% dari kebiasaan mereka.
Ketika partisipan mengunyah 150 hingga 200% dibanding biasanya, jumlah makanan yang dikonsumsi menurun hingga 9,5 dan 14,8%.
Source | : | Kompas.com,Medical Daily |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar