Melansir tulisan dr. Fransisca Handy, SpA di laman aimi-asi.org, batuk pilek demam dan diare sampai tahap tertentu sesungguhnya adalah cara tubuh untuk bertahan ketika virus masuk ke dalam tubuh (infeksi virus).
Batuk menjaga supaya jalan napas bersih dari lendir yang dihasilkan lebih banyak ketika ada infeksi virus dan batuk juga menjaga supaya kuman baru tidak masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan di saat tubuh sedang berusaha melawan virus yang sudah masuk.
Baca Juga: Budi Anduk Meninggal Akibat Paru-Paru Basah, Jemur Handuk Basah di Kamar Bisa Menjadi Penyebabnya
Sehingga kebiasaan kebanyakan para orangtua memberi obat seperti antibiotik saat anak flu disertai demam tidak dianjurkan.
Pemberian antibiotika secara berlebihan atau irasional artinya penggunaan tidak benar, tidak tepat dan tidak sesuai dengan indikasi penyakitnya.
flu atau pilek tidak perlu diobati dengan antibiotik karena virus flu tidak mempan obat tersebut.
Namun, bila ada komplikasi infeksi disebabkan kuman, antibiotik dibutuhkan. Ini pun jarang sekali terjadi.
Hanya 5 persen dari semua kasus flu yang pernah ada. Kalau anak terbiasa minum antibiotik, bahayanya kuman di tubuh bisa menjadi kebal terhadap antibiotik.
Akibatnya, dosis yang nanti digunakan akan semakin besar.
Efek terjelek adalah datangnya kematian bila dosisnya sudah terlalu tinggi.
Source | : | CDC,aimi-asi.org,KapanLagi |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar