Selain itu, berbohong juga dapat menurunkan kualitas hubungan interpersonal dan kepuasan kerja.
Baca Juga: Senang Makan Camilan Tapi Takut Gemuk? Coba 6 Camilan Sehat Ini
Bagaimana hal itu terjadi? Hal ini disebabkan meningkatnya stres pada seseorang saat berbohong. Ada beban emosional dan fisik yang dirasakan seorang pembohong. Apalagi, berbohong sering kali harus diikuti dengan kebohongan berikutnya.
Sebuah studi lain menguatkan hal tersebut. Disebutkan bahwa seseorang yang berusaha berkata jujur, memiliki hubungan yang lebih baik dan makin sedikit mengalami gangguan kesehatan. Rupanya, perbaikan dalam hubungan dapat meningkatkan kondisi kesehatan.
Bagi pasangan yang sudah menikah, hati-hati berbohong di depan anak karena ketika anak mendengar orang tua berbohong, maka ia akan menganggap hal itu diperbolehkan. Tanpa disadari, anak akan terkena wabah kebiasaan yang berbahaya.
Apabila kita atau orang dekat kita memiliki kecenderungan untuk berbohong dan sulit untuk dihentikan, maka sebaiknya temui psikiater atau psikolog untuk menggali lebih lanjut apa alasan untuk kebiasaannya tersebut. Kemungkinan hal ini merupakan salah satu pertanda adanya gangguan mental. (*)
Source | : | WebMD,alodokter.com,Grid.id,Kompas.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar