Bahkan dokter pun bisa melakukan edukasi merawat dan menjaga kesehatan gigi kepada anak juga orangtua.
Baca Juga: Sudah Mengantuk Tapi Susah Banget Tidur? Trik 4-7-8 Bisa Membantu Mata Segera Terpejam!
Tak hanya itu dokter pun akan melakukan tindakan pembersihan gigi yang tidak bisa dilakukan jika kita hanya mengandalkan sikat gigi.
Paling penting lagi, jika rajin kontrol ke dokter gigi paling tidak enam bulan sekali, biaya untuk menjaga kesehatan gigi anak jauh lebih murah daripada mengobati masalah gigi yang terjadui pada anak.
Hal tersebut dibenarkan drg. Oktri Manessa dari OMDC Dental Clinic, saat diwawancara oleh GridHEALTH.id di acara Festival Ibu dan Buah Hati 2019, Selasa (3/7/2019).
Baca Juga: Belum Banyak Diketahui, 7 Jenis Virus yang Bisa Sebabkan Kanker
Menurutnya dalam perawatan gigi, gigi anak memang harus rutin dipantau.
"Jangan menakut-nakuti anak untuk memeriksakan kesehatan gigi anak, dan lakukan pemeriksaan 6 bulan sekali."
Apalagi, gigi susu biasanya berbentuk lebih kecil dibandingkan gigi permanen.
Akar gigi yang ada juga berbeda, dimana gigi susu memiliki akar yang pendek dan tipis.
Hal ini lah yang menyebabkan gigi susu lebih mudah tanggal.
Baca Juga: Lucinta Luna Mengaku Jadi Orang Pertama Lakukan Operasi Potong Pinggang di Indonesia
Selain itu, akar yang pendek dan tipis juga bertujuan untuk memberi ruang pada gigi permanen untuk berkembang sebelum mengganti gigi susu yang tanggal.
Gigi susu memiliki warna yang lebih putih dari pada gigi permanen.
Hal ini disebabkan karena gigi susu memiliki enamel yang lebih tipis.
Enamel adalah permukaan terluar pada gigi anak yang keras dan berguna untuk melindungi gigi dari kerusakan.
Karena enamel dan dentin yang tipis ini juga lah yang membuat gigi susu lebih rentan alami kerusakan atau gigi berlubang.
Jadi yuk ikuti Jan Ethess.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth #gridnetworkjuara
Source | : | |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar