Hal ini membuat seorang ginekolog, Dr. Reino Rambey, SpOG ikut memberikan komentar terkait fenomena tersebut.
"Tergantung kondisi masing-masing tubuh. Penyebabnya macam-macam. Yang jelas program bayi tabung itu sebenarnya suatu teknologi berbantu, jadi tetap ada suatu masalah pada orang itu yang menyebabkan dia menjadi sulit hamil," ujar Dr.Reino, saat ditemui oleh Gridhealth.id pada Jumat (5/7/2019) lalu.
Baca Juga: Terbiasa Minum di Mata Air, Petani Ini Keluhkan Ada yang Bergerak di Tenggorokannya
"Tentu memang faktor risiko orang yang mengikuti program ini lebih berbeda dengan orang yang secara alami bisa hamil sendiri.
"Kemudian dalam program bayi tabung sendiri ada yang namanya defect fase luteal, jadi memang ada lack hormon di awal-awal kehamilan yang biasanya berlansung sekitar 8-10 minggu saja, setelah itu sama saja dengan hamil pada umumnya," tambahnya.
Melansir dari WebMD, fase luteal adalah satu tahap dari siklus menstruasi yang terjadi setelah ovulasi (ketika ovarium melepaskan telur) dan sebelum menstruasi dimulai.
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar