dr. Melyawati Hermawan, SpKK selaku dermatologis yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia Jakarta (PERDOSKI JAYA) mengatakan penting bagi kita untuk memerhatikan kandungan dari deodoran terlebih bagi penderita kulit sensitif.
“Bagi pemilik kulit ketiak sensitif, kandungan parfum, paraben, ataupun alkohol dalam deodoran dapat memicu terjadinya iritasi atau alergi sehingga masih ada perempuan yang menghindari pemakaian deodoran." kata Mely.
Melansir berbagai sumber, berikut kandungan deodoran yang seharusnya kita hindari :
Parabens
Paraben ditemukan di dalam beberapa produk kosmetik dan perawatan kecantikan kulit.
Namun penelitian yang sedang berlangsung menunjukkan jika kandungan ini sebenarnya sangat berbahaya.
Sebuah penelitian di tahun 2004 menemukan bahwa paraben dikaitkan dengan kanker payudara dan mereka juga bisa mengganggu keseimbangan hormonal tubuh.
"Paraben dianggap berbahaya karena meniru estrogen di dalam tubuh, yang pertama kali dikaitkan dengan kanker payudara dan masalah reproduksi di awal tahun 2000an. Beberapa juga percaya bahwa menghirup bahan ini berbahaya karena jika paraben dapat disimpan di dalam tubuh, ada kemungkinan mereka dapat menimbulkan risiko kesehatan dari waktu ke waktu, "menurut Dr. Harold Lancer, dermatolog selebriti dan pendiri Lancer Skincare.
Aluminium
Bahan ini merupakan salah satu bahan antiperspirant karena mengurangi kelembapan dan menghambat saluran keringat di ketiak kita.
Aluminium juga meminimalkan bau badan dengan menghambat bakteri yang memakan keringat.
Tapi semua penyumbatan itu sebenarnya bisa berdampak buruk bagi tubuh karena tidak membiarkan racun yang diperlukan keluar.
"Kami percaya berkeringat adalah fungsi tubuh yang normal dan penting untuk tidak hanya mengatur suhu tubuh, tapi juga membersihkan tubuh dari racun dan bekerja untuk menjaga kesehatan tubuh," kata Danielle Raynor, pendiri merek kecantikan alami Lavanila.
Bahan ini juga dikaitkan dengan penyakit Alzheimer.
"Selama tahun 1960an dan 1970an, aluminium diidentifikasi sebagai tersangka yang mungkin terjadi pada Alzheimer," kata Keith Fargo, direktur program ilmiah dan penjangkauan untuk Asosiasi Alzheimer.
Penelitian lain menemukan bahwa pasien Alzheimer memiliki kadar aluminium tinggi di otak mereka, membuat para peneliti membuat hubungan yang menakutkan antara ramuan dan penyakit yang populer.
Source | : | Organics.org,unilever |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar