GridHEALTH.id – Libur panjang telah usai, anak-anak hari ini (15/7) banyak yang kembali sekolah.
Baca Juga: Pendidikan Dasar di Jepang Pentingkan Jam Istirahat di Sekolah, Ini Dampaknya Buat Kesehatan Anak
Bagi anak yang baru pertama kali sekolah, utamanya di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/ TK adalah ketakutan yang mereka miliki saat memasuki kelas.
Namanya saja anak usia TK, ia masih begitu lekat dengan orangtuanya. Hari pertama sekolah bisa jadi momen mendebarkan, menyenangkan, sekaligus membuat orangtua waswas karena rasa khawatir terhadap si kecil.
Beragam pertanyaan menggelayut di pikiran orangtua seperti, apakah anak akan menangis saat bertemu guru dan teman di kelas baru, bagaimana jika ia tidak mau bermain bersama, sampai cemas karena khawatir anak tidak mau ditinggal.
Untuk mengatasi masalah ketakutan dan percaya diri ini, terdapat hal yang bisa dilakukan orangtua.
Pemerhati pendidikan anak usia dini, Andyda Meliala, seperti dikutip dari merdeka.com mengatakan, ketakutan ini sebenarnya bisa diminimalisir bila orangtua mempersiapkan anak untuk mulai bersekolah.
Baca Juga: Dikira Tidur Ternyata Meninggal, Ini Deretan Artis yang Meninggal Saat Syuting, Apa Penyebabnya?
Orangtua bisa mulai dengan mensurvei sekolah dan melakukan trial atau percobaan bersama anak untuk melihat reaksi anak terhadap sekolah.
"Jika anak terlihat tidak nyaman, sebaiknya tarik saja dulu. Ajak keluar kelas", jelas Andyda. Ia menyarankan untuk tidak memaksakan anak sekolah karena dapat menimbulkan trauma pada anak.
Baca Juga: Studi: Di Indonesia Hanya 13,2% Lansia yang Tergolong Sehat & Bugar
Andyda juga mengatakan bahwa penting untuk orangtua mensurvei sekolah PAUD atau TK. Sarannya pilih sekolah yang membantu tumbuh kembang anak dengan banyak bergerak seperti bermain.
Bagi anak, semuanya harus menyenangkan sehingga anak menjadi lebih senang untuk bersekolah.
Untuk mengantisipasi anak yang belum siap atau takut bersekolah, orangtua bisa membantu untuk membentuk mental semangat sekolah pada anak.
Orangtua dapat memberikan dukungan dengan percakapan yang membangun emosi positif.
"Mengajak anak berkunjung di sekolah, membicarakan tentang sekolah, menyiapkan bekal bersama-sama, dan tidur harus cukup serta tentunya pemenuhan nutrisi dan seimbang. Tanpa nutrisi anak juga akan lemas dan loyo ketika bersekolah", tutur Andyda.
Baca Juga: Cuaca Panas Saat Musim Haji, Alas Kaki Wajib Dipakai Tapi Sandal Jepit Bukan Pilihan!
Penting juga untuk orangtua mengajarkan social skill atau kemampuan sosial anak untuk berkomunikasi sebelum anak mulai bersekolah.
"Ajari dia percakapan social skill seperti menyapa, terima kasih, selamat pagi", jelasnya lagi.
Bila anak sudah mau diajak ke sekolah, ada baiknya orangtua yang anaknya masuk TK, memilih untuk cuti bekerja di hari pertama anak ke sekolah demi menemani anak.
Baca Juga: Cara Meghan Markle Gendong Archie Dikritik, Begini Cara Menggendong Bayi Di Bawah Usia 3 Bulan
Lakukan 3 langkah berikut agar orangtua dan anak sama-sama tenang seperti dikutip dari primaindisoft.com;
1. Percaya dan menyerahkan anak kepada guru
Begitu tiba di sekolah, ajak anak menemui guru yang menjadi wali kelas di kelas barunya. Lalu, orangtua segera menyerahkan anak kepada guru sambil berkata, “Nah, ini kelas baru Kakak. Sekarang main sama Bu Guru, ya, Mama tunggu di luar.”
Situasi ini mengirimkan pesan pada anak bahwa saat di sekolah ia harus bersama guru dan teman-temannya, bukan justru menempel pada orangtua.
Baca Juga: Tempelkan Bawang Pada Telapak Kaki Menjelang Tidur, Lihat Dampaknya Bagi Tubuh
2. Memantau anak dari jauh
Usai menyerahkan anak pada guru, cari tempat yang nyaman untuk memantau anak dari kejauhan.
Percayalah pada guru dan si kecil, bahwa ia akan baik-baik saja tanpa ayah atau ibu berada di sebelahnya terus menerus.
Usahakan posisinya tdak mudah terlihat anak, agar ia tetap bisa fokus pada kegiatan di sekolah bersama guru dan teman-temannya.
3. Mendampingi anak jika dibutuhkan
Banyak orangtua khawatir anaknya mungkin akan menangis dan mencari. Jika berada pada situasi ini, tahan diri untuk tidak langsung menyusul anak.
Baca Juga: Shandy Aulia Sering Lakukan USG Kehamilan, Berapa Kali Idealnya Melakukan USG Selama Hamil?
Beri kesempatan pada guru untuk menenangkan anak dengan caranya sendiri. Guru PAUD umumnya sudah dibekali sejumlah tips dan trik khusus dalam hal mengalihkan perhatian anak.
Kita hanya perlu tenang dan melihat dari kejauhan. Bagaimanapun juga, si kecil perlu terbiasa dengan kelas barunya, bukan? Baru ketika guru mulai kewalahan dan memberi isyarat, orangtua bisa mendampingi dan menenangkan anak.
Jadi, boleh dan bahkan sangat dianjurkan untuk menemani anak di hari pertama mengingat pentingnya momen ini bagi tumbuh-kembang anak.
Hal terpenting adalah orangtua batasan kapan harus membiarkan anak mandiri, dan kapan perlu mendampingi anak saat jam sekolah berlangsung.
Baca Juga: Kontrol Gula Darah dengan 5 Jenis Teh Ini, Aman Bagi Penderita Diabetes
Lambat laun, anak akan terbiasa dengan guru dan teman-teman di kelas barunya. Selamat bersekolah! (*)
Source | : | Tabloid Nakita,merdeka.com,nakita.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar