Komentar miring dari suami tentang kondisi ibu hamil sangat berpengaruh. Komentar seperti "Kamu terlihat gendut" atau "Kamu tidak cantik saat hamil" akan sangat memengaruhi kondisi psikologis ibu hamil.
Baca Juga: Studi: Di Indonesia Hanya 13,2% Lansia yang Tergolong Sehat & Bugar
Akibatnya, si ibu akan menyalahkan kehamilan dan bayinya karena tidak lagi tampak baik di mata orang-orang terdekatnya.
"Ia akan selalu merasa tidak percaya diri, dan mengharu-biru karena alasan-alasan sepele di pascakehamilan," terang Wibowo.
Jika kondisi ini berlarut, depresi ini akan naik satu tingkat ke kondisi yang lebih parah, postpartum depression, yaitu fase ketika proses melahirkan sudah lewat dari dua pekan, tapi gejala depresi dan mudah tersinggung semakin hebat.
Di fase ini, disarankan agar penderita menemui dokter spesialis kejiwaan agar tidak membahayakan ibu dan si jabang bayi.
Wibowo mengungkapkan, sindrom ini bisa dicegah sejak awal, khususnya di masa-masa awal diketahui kehamilan.
Baca Juga: Cuaca Panas Saat Musim Haji, Alas Kaki Wajib Dipakai Tapi Sandal Jepit Bukan Pilihan!
Ibu hamil harus paham betul tentang kehamilan dan memiliki seorang anak. Pemahaman ini, kata Wibowo, bisa diperoleh dari keluarga, bahan bacaan, atau dokter kandungan tempat si ibu berkonsultasi.
Source | : | Tabloid Nakita,detik.com,Kompas Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar