"Intinya, si ibu didukung lingkungannya harus siap lahir-batin saat melahirkan nanti," katanya.
Untuk kasus tertentu, Wibowo mengatakan sindrom ini muncul karena si ibu sebelumnya punya latar belakang kondisi kejiwaan yang labil, misalnya temperamental dan pernah mengalami gangguan jiwa. Ia memastikan faktor ekonomi bukan termasuk penyebab sindrom ini.
Baca Juga: Rumus CERDIK Dari Kemenkes Bantu Warga Hidup Berkualitas di Hari Tua
Perilaku suami yang sering meninggalkan istri di masa awal melahirkan atau kondisi suami yang belum mengerti bahwa ibu pascamelahirkan butuh istirahat, juga jadi penyebabnya.
"Hanya dukungan keluarga dan suami yang bisa membantu ibu mengatasi sindrom ini," tutup Wibowo (*)
Source | : | Tabloid Nakita,detik.com,Kompas Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar