GridHEALTH.id – Asbes sejak 1940-an dan akhir 1980-an, umum digunakan dalam rumah sebagai salah satu matrial.
Asbes saat itu digunakan karena tahan api, tahan lama dan bahan isolasi yang efisien.
Selain itu harganya terjangkau. Baik prodaknya juga harga untuk mengaplikasikannya alias memasangkannya di rumah.
Asbes sebenarnya bukan hanya matrial rumah yang biasa menjadi atap.
Memang mereka yang awam tentang kimia juga material bangunan, hanya mengenal asbes sebagai atap yang biasa digunakan sebagai atap rumah.
Padahal asbes itu, melansir betterhealth.vic.gov.au, adalah sebuah material yang terdapat dan bisa kita temukan di material rumah lainnya, semisal;
Baca Juga: Fakta : Wawan Mengidap Penyakit Skizofrenia Bukan Kecanduan Game
* Pelapis semen fiber eksterior (AC atau fibro) dan papan cuaca
* Cladding bata buatan
* Papan bangunan fleksibel - pelapis eave, pelapis kamar mandi, lapisan dasar semen
* Atap semen bergelombang (asbes inilah yang banyak dikenal oleh awam)
Baca Juga: Ini 2 Penyebab Penuaan Dini Yang Sering Dialami Wanita, Bukan FaceApp
* Pipa buang
* Kolom pipa semen arsitektur
* Cat bertekstur
* Ubin atau penutup lantai vinil, dan masih banyak lagi lainnya.
Bahkan saluran air, mainan anak, ada juga yang mengandung asbes.
Tapi tahukah, melansir cancer.gov, asbes telah diklasifikasikan sebagai karsinogen manusia yang dikenal (zat yang menyebabkan kanker) oleh U.S. Department of Health and Human Services (HHS), the U.S. Environmental Protection Agency (EPA), and the International Agency for Research on Cancer (IARC).
Baca Juga: Hebat, Mahasiswa UGM Olah Limbah Ceker Ayam Jadi Obat Patah Tulang!
Menurut IARC, ada bukti yang cukup bahwa asbes menyebabkan mesothelioma (kanker yang relatif jarang terjadi pada selaput tipis yang melapisi dada dan perut), dan kanker paru-paru, laring, dan ovarium.
Meskipun jarang, mesothelioma adalah bentuk kanker paling umum yang terkait dengan paparan asbes.
Ada bukti terbatas bahwa paparan asbes terkait dengan peningkatan risiko kanker lambung, faring, dan kolorektum.
Pajanan asbes juga dapat meningkatkan risiko asbestosis (suatu kondisi peradangan yang mempengaruhi paru-paru yang dapat menyebabkan sesak napas, batuk, dan kerusakan paru-paru permanen).
Juga gangguan paru-paru dan paru-paru yang tidak ganas, termasuk plak pleura (perubahan pada selaput yang mengelilingi paru-paru) , penebalan pleura, dan efusi pleura jinak (pengumpulan cairan abnormal antara lapisan tipis jaringan yang melapisi paru-paru dan dinding rongga dada).
Meskipun plak pleura bukan merupakan prekursor kanker paru-paru, bukti menunjukkan bahwa orang dengan penyakit pleura yang disebabkan oleh paparan asbes mungkin berisiko lebih tinggi untuk kanker paru-paru.
Jadi kenapa harus pilih matrial yang megandung asbes, jika risikonya mempertaruhkan kesehatan keluarga?(*)
Source | : | cancer.gov,betterhealth.vic.gov.au |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar