GridHEALTH.id - Nampaknya para suami mulai sekarang harus mulai waspada ketika istrinya sedang hamil.
Bukan tanpa alasan, sebab saat massa kehamilan ibu hamil rentan mengalami preeklampsia.
Penyakit ini nyatanya cukup berbahaya bagi kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya.
Baca Juga: Hari Preeklamsia Dunia :Tes Diagnosis Preeklamsia Selamatkan Ibu & Janin Dari Keracunan Kehamilan
Seperti curahan hati dari seorang bernama Moh Mahmud Sidik melalui akun facebooknya, ia mengaku hampir menjadi duda lantaran istrinya mengalami preeklampsia.
Dalam tulisannya, Sidik menceritakan gejala preeklampsia yang terjadi pada istrinya semasa hamil anak ketiga.
Sidik mengaku cukup merasa takut suatu hal buruk dapat terjadi pada istrinya yang dapat mengakibatkan dirinya akan menjadi seorang duda.
"tapi ketika gw ketakutan jadi duda.. kehamilan yang ke5 pada anak ketiga (sempat 2kali keguguran) merupakan pengalaman yang sangat sangat berkesan selama gw hidup.
Gimana gak berkesan, selain gw ngerasain 5 hari jadi IBU RUMAH TANGGA gw juga dihantui jadi DUDA anak 3", tulisnya
Ia menyaksikan bagaimana kondisi lemah istrinya seperti diantara hidup dan mati.
"kali ini kedua kalinya gw harus melihat bini gw dalam kondisi payah sepayahnya.
Kondisi dimana antara hidup dan mati, dan keliatannya mati itu lebih dekat dibandingkan hidupnya", sambung sidik dalam tulisannya.
Sang istri mengalami sakit yang luar biasa saat masa kehamilan yang dibarengi dengan mengalami gejala preeklampsia.
Baca Juga: Dua Kali Masuk Penjara Karena Narkoba, Aktor Tampan Ini Hanya Bisa Makan Nasi dengan MSG
"itu fakta yang gw liat, dimana bini gw merasakan sakit yang sesakitnya, mulai dari kepala, punggung, hingga sayatan pasca sesar dan ditambah lagi kesulitan bernafas yang membuat dadanya terasa sesak",sambungnya lagi.
Sidik mencurahkan ketakutannya melihat kondisi istrinya yang semakin memburuk ketika alat detektor tubuh terhubung ke sebuah monitor untuk memantau keadaan istrinya.
Sehingga membuat dirinya berpesan kepada seluruh pria yang harus siap menjaga dan memberi perhatian lebih pada istri yang sedang hamil.
Belajar dari pengalaman Moh Mahmud Sidik, ada beberapa hal yang perlu dipahami mengenai preeklamsia.
Pertama, preeklamsia merupakan salah satu penyebab kematian terbesar menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Mengutip data hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Penyebab terbanyak kematian ibu hamil adalah preeklamsia, dengan angka kejadian sebesar 5,3%.
Ada beberapa faktor risiko penyebab preeklamsia yang perlu diwaspadai, dilansir dari Mayo Clinic berikut ini :
- Riwayat preeklamsia: Riwayat pribadi atau keluarga preeklamsia secara signifikan meningkatkan risiko preeklamsia.
- Hipertensi kronis: Seseorang yang udah memiliki hipertensi kronis, dapat memiliki risiko lebih tinggi terkena preeklamsia.
- Kehamilan pertama: Risiko mengembangkan preeklampsia paling tinggi selama kehamilan pertama.
- Paternitas baru: Setiap kehamilan dengan pasangan baru meningkatkan risiko preeklamsia lebih dari kehamilan kedua atau ketiga dengan pasangan yang sama.
- Usia: Risiko preeklampsia lebih tinggi untuk wanita hamil yang sangat muda serta wanita hamil yang berusia lebih dari 40 tahun.
- Ras: Perempuan kulit hitam memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan preeklamsia daripada wanita kulit putih atau wanita yang Asia atau Hispanik.
- Kegemukan: Risiko preeklamsia lebih tinggi jika seseorang mengalami obesitas.
Baca Juga: Miris, Pelajar dan Mahasiswa Dominasi Daftar Penderita HIV/AIDS di Gorontalo, Mengalahkan PSK
- Kehamilan ganda: Preeklamsia lebih sering terjadi pada wanita yang hamil kembar, kembar tiga atau kelipatan lainnya.
- Interval antar kehamilan: Memiliki bayi kurang dari dua tahun atau lebih dari 10 tahun secara terpisah, menyebabkan risiko preeklamsia yang lebih tinggi.
- Sejarah kondisi tertentu: Memiliki kondisi tertentu sebelum hamil, seperti tekanan darah tinggi kronis, migrain, diabetes tipe 1 atau tipe 2, penyakit ginjal, kecenderungan untuk mengembangkan pembekuan darah.
Baca Juga: Ternyata Cukup 10 Menit Bermain Dengan Anjing atau Kucing, Kita Sudah Bisa Kurangi Stres
- Lupus: Meningkatkan risiko preeklamsia.
- Bayi Tabung: Risiko preeklampsia meningkat jika bayidikandung dengan fertilisasi in-vitro.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | mayoclinic,Tribun Sumsel,sdki.bkkbn.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar