Jadi tidak heran seseorang yang mengalami luka tembak akan mengalami cedera yang sangat serius, terlebih jika mengenai organ-organ vital akan menyebabkan kematian seketika seperti yang dialami Bripka RE.
Melansir dari garuda.ristekdikti.go.id, terdapat tiga mekanisme luka tembak yang sering mengakibatkan seseorang tidak dapat tertolong atau meninggal dunia, yaitu:
Kehilangan darah masif (perdarahan)
Penyebab tersering kematian akibat senjata api adalah kehilangan darah yang banyak.
Biasanya peluru akan menembus pembuluh darah arteri besar yang mengakibatkan pembuluh darah berlubang dan terjadi perdarahan.
Jika sebuah peluru atau fragmennya masuk ke organ dalam seperti hati, cederanya itu sendiri tidak mengancam jiwa, tetapi perdarahan yang masif dapat membuat cedera itu mengancam jiwa.
Trauma
Saat sebuah peluru masuk menembus tubuh, peluru itu akan membuat lubang.
Tergantung pada jenis peluru dan bagian tubuh mana yang terkena, pelurunya akan membuat luka utama.
Baca Juga: Jarang Masak Jadi Alasan Ahok Ceraikan Veronica, Padahal Memasak Bisa Bikin Erat Hubungan Keluarga
Jika pelurunya banyak dapat mengakibatkan luka dalam sekunder.
Saat peluru masuk ke organ penting seperti, otak, sistem saraf, paru-paru, trauma tersebut dapat langsung menyebabkan kematian.
Source | : | Kompas.com,garuda.ristekdikti.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar