GridHEALTH.id - Kabar kedekatan Luna Maya dan seorang pengusaha kaya raya di Malaysia, Faisal Nasimuddin terus bergemuruh.
Banyak pendapat fans Luna Maya yang mendukung hubungan dekat keduanya untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.
Seperti yang lama tersebar, setelah putus dan dicampakan Reino Barack yang menikah dengan Syahrini, Luna Maya terlihat makin sedih.
Namun dibalik kesedihannya, mantan kekasih Ariel 'Noah' ini rupanya dikabarkan tengah menjalin hubungan dengan Faisal Nasimuddin sejak akhir 2018 lalu.
Bahkan kabarnya, Luna Maya mengagumi keluarga dan ibunda Faisal Nasimuddin.
Namun dibalik kesuksesannya berbisnis, Faisal Nasimuddin memiliki catatan hitam.
Kasus tersebut terjadi pada November 2015 lalu.
Faisal diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang wanita.
Rupanya pengusaha konglomerat berusia 40 tahun ini sempat menikah pada 2002 lalu dan memiliki 3 orang anak laki-laki.
Ternyata penganiayaan yang dilakukan pria yang tengah dekat dengan Luna Maya ini dilakukan pada mantan istrinya, Emilia Hanafi.
Namun dalam persidangan, Faisal dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan dari semua tuduhan.
Emilia kemudian merasa ada yang ganjil, sebab dirinya tidak pernah dipanggil sebagai saksi dalam persidangan kasus tersebut.
Melalui akun Instagram pribadinya, Emilia nampak mengunggah beberapa berkas dari kasus yang sempat menghebohkan Malaysia tersebut.
Ia juga mengunggah foto-foto dirinya babak belur dan kulitnya yang membiru karena dipukul.
Tak hanya itu, di 2016 lalu juga tersebar video yang memperlihatkan Faisal Nasimuddin berebut hak asuh atas ketiga anak mereka.
Menuruta WHO, kekerasan dalam rumah tangga ini masih sering terjadi, bahkan prevalesninya mencapai 59% dari populasi wanita yang sudah berumah tangga di dunia.
Bahkan 18% diantaranya mengharuskan wanita dilarikan ke rumah sakit akibat cedera serius.
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ini juga sering membawa wanita pada dampak fisik dan psiskis yang buruk.
Baca Juga: Dua Kali Kehilangan Janin, Ketahui Penyebab Istri Gilang Dirga Alami Keguguran Berulang
Menurut laman Women's Health, diantara dampak fisik dan psikis yang dialami wanita, diantaranya:
1. Dampak fisik
Baca Juga: Rey Utami Menangis Dijenguk Anak, Kakak Fairuz A Rafiq Sebut Adiknya Sakit Lambung Akut
Hal yang paling sering terjadi pada wanita yang menerima tindak kekerasan yaitu dapat menyebabkan luka, memar, bahkan pendarahan di beberapa bagian tubuh.
Namun tak hanya itu, gangguan kesehatan lainnya dapat bermunculan setelah kejadian KDRT tersebut, seperti radang sendi, asma, sakit kronis, masalah pencernaan seperti maag, masalah jantung, sindrom iritasi usus, mimpi buruk dan masalah tidur, sakit kepala migrain, masalah seksual seperti rasa sakit saat berhubungan seks, tekanan darah menurun, hingga masalah dengan sistem kekebalan tubuh.
Tak hanya itu, cedera di bagian otak juga mungkin terjadi, yang memengaruhi kesehatan seperti mual dan muntah, pusing, pening, penglihatan kabur, penurunan daya ingat, atau sulit konsentrasi.
2. Dampak psikis
Setiap tindak kekerasan seperti KDRT ini juga akan berakibat fatal pada kesehatan mental wanita.
Adanya emosi negatif yang sering muncul seperti ketakutan, kebingungan, kemarahan, atau bahkan mati rasa dapat terjadi pada wanita
Efek jangka panjang kesehatan mental dari kekerasan terhadap perempuan dapat meliputi gangguan stres pasca-trauma (PTSD), depresi, dan kegelisahan.
Umumnya, sulit tidur atau insomnia merupakan salah satu tanda awal wanita mengalami gangguan psikis pasca tindak kekerasan.
Baca Juga: Selalu Tampil Fashionable, Anak Sulung Nia Ramadhani Bikin Salah Fokus Warganet
Namun dibalik tuduhan KDRT dan perebutan anak, Faisal Nasimuddin menuliskan di Instagram-nya bahwa tindakannya itu bukanlah sebuah kekerasan.
Bahkan kini konglomerat Malaysia itu telah melupakan kejadian kelam tersebut.
Semoga hubungan Luna Maya dan Faisal Nasimuddin tetap baik-baik saja, ya.
Kabarnya Luna Maya akan mengumumkan keputusan kisah asmaranya dengan konglomerat Malaysia itu pada Agustus 2019 mendatang.(*)
Source | : | WHO,Grid.ID,Women's Health |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar