Sebaliknya, semakin baik seseorang dapat mencium, semakin besar kemungkinan orang tersebut berbadan kursus, dan sebaliknya," jelas dr. Mei Peng, peneliti utama di riset tentang obesitas dapat menurunkan ketajaman indera penciuman dari Departemen Ilmu Pengetahuan Makanan, University of Otago.
Baca Juga: Terbukti, Jalan sehat Cara Jitu dan Mudah Cegah Penyakit Ginjal
Dr. Peng menyebut bahwa penciuman memiliki peran yang penting terhadap perilaku makanan karena memengaruhi cara kita mengenali dan membedakan berbagai rasa.
Buruknya indera penciuman mungkin muncul sebagai hasil dari pilihan makanan yang tak sehat dan dapat meningkatkan risiko obesitas.
Berdasar hasil riset tersebut, peneliti membuat hipotesis bahwa obesitas menghambat metabolisme seseorang. Hal ini menyebabkan terjadinya gangguan jalur komunikasi antara otak dengan usus.
Untuk menyambungkan kembali saluran antara otak dan usus, peneliti mempertimbangkan coba melihat apakah dapat dilakukan dengan perawatan operasi obesitas. Mereka coba mempelajari cara operasi pengangkatan perut dan bypass gastrik.
Berdasar percobaan tersebut, diketahui bahwa operasi pengangkatan perut dapat meningkatkan kembali kemampuan mencium seseorang. Sedangkan metode yang lain tidak memiliki efek serupa.
Baca Juga: Wanita Tidur Mendengkur, Selain Bikin Suami Protes Ternyata Juga Ada Bahayanya
Dr. Peng berharap bahwa hasil temuan ini dapat meningkatkan kewaspadaan mengenai hubungan antara perilaku makan dan indera manusia. Buruknya penciuman ini menambah daftar panjang akibat negatif dari obesitas yaitu obesitas dapat menurunkan ketajaman indera penciuman.(*)
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar