Aroma
Terdapat sedikit perbedaan antara keduanya. Daging babi memiliki aroma khas tersendiri, sementara aroma daging sapi adalah anyir seperti yang telah kita ketahui.
Segi bau inilah yang -menurut pak Joko- sebenarnya senjata paling ampuh untuk membedakan antar kedua daging ini.
Karena walaupun warna telah dikamuflase dan dicampur antar keduanya, namun aroma kedua daging ini tetap dapat dibedakan.
Baca Juga: Percayalah, 1 dari 4 Kurir Telah Mencicipi Makanan yang Diantarnya Ke Konsumen, Ini Faktanya
Sayangnya kemampuan membedakan melalui aromanya ini membutuhkan latihan yang berulang-ulang karena memang perbedaannya tidak terlalu signifikan.
Adapun membedakan daging babi atau bukan, seperti halnya pada sate, jika sudah matang memang sulit membedakannya secara kasat mata.
Jadi pembeli harus melihat terlebih dahulu saat sate tersebut masih mentah, atau sebelum di bakar.
Kenapa kita harus tahu dan bisa membedakan mana daging babi dan bukan? Selain alasan agama, juga supaya kita tahu apa yang kita makan. Sehingga kita bisa bertanggung jawab karenanya.
Ditilik dari sisi kesehatan, melansir Scientific Papers. Series D. Animal Science yang berujudul Scientific evidences that pig meat (pork) is prohibited for human health, disebutkan bahwa di antara semua daging hewan, daging babi adalah makanan paling kotor untuk dikonsumsi oleh manusia.
Babi adalah tempat lahirnya kuman berbahaya. Bukti ilmiah membuktikan bahwa daging babi paling tidak sehat memiliki zat berbahaya berbeda seperti Kolesterol dan Asam Lemak, Bakteri dan Racun, serta sejumlah parasit.
Baca Juga: Pantas Saja Raffi Ahmad Kepincut, Yuni Shara Rutin Minum Obat Awet Muda Ini
Daging babi tinggi lemak dan kolesterol yang menyebabkan penyakit kardiovaskular, obesitas, timbulnya kanker usus besar.
Bakteri dan Racun yang terkait dengan babi menyebarkan banyak penyakit seperti salmonellosis, yang mengarah pada gastroenteritis akut dan diare.
Banyak penyakit lain seperti, TBC, Yersiniosis, Listeriosis, Leptospirosis, Brucellosis, Small Pox, Influenza, Anthrax, disentri Balantidial, Busuk kaki, Kolera dan Erysipeloid dikaitkan dengan konsumsi daging babi.
Penyakit Parasit Ascaris, Ancylostomiasis, Toxoplasmosis, Trichinellosis, Cysticercosis menunjukkan tanda-tanda gangguan mental, pneumonia, perdarahan paru-paru (hemoptisis), yang dapat menyebabkan kematian atau kegilaan.
Baca Juga: Bebas dari Tahanan, Istri Mandala Shoji Sempat Sebut Suaminya Tidur Bareng Makhluk Liar Satu Ini
Pasien mungkin menjadi buta dan tuli. Nitrat yang digunakan dalam produk daging babi dan babi sebagai aditif dikonversi menjadi nitrosamin yang menyebabkan tumor sel hati.
Daging babi sulit dicerna dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan kronis. Jerawat, bisul, kista biasa terjadi pada pemakan daging babi.
Sistem ekskresi babi mengeluarkan 2 persen asam uratnya yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Konsumsi daging babi secara serius mempengaruhi kesehatan manusia dan merugikan nilai-nilai moral seseorang.
Seseorang mendapat karakteristik seperti babi dengan memakan daging babi, ketidaksenonohan, kecabulan dan kehormatan perempuan yang hilang.(*)
Source | : | Wartakotalive.com,Tribunpadang.com,https://seafast.ipb.ac.id,https://animalsciencejournal.usamv.ro |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar