GridHEALTH.id – Daging bagi bagi umat muslim haram untuk dimakan. Baik diolah dengan cara apapun, tetap haram.
Di Indonesia yang mayoritas warganya pemeluk Islam, ada aturan khusus untuk jual beli daging babi, baik mentah maupun olahannya.
Salah satunya, penjual daging babi olahan harus jujur menyebutkan jika makanan yang dijajakannya terbuat dari daging babi.
Mengenai kasus sate padang berbahan baku daging babi di kota padang, andai si pedagang menuliskan dan menyebutkan jika sate padangnya itu berbahan dasar dari babi, mungkin jadi tidak akan terjadi penangkapan oleh pihak berwajib.
Tapi ini yang terjadi sebaliknya. Sate padang yang dijualnya tidak mencantumkan satupun keterangan yang menyebutkan sate tersebut berbahan dasar atau mengandung babi.
Baca Juga: Pramugari Lion Air Alami Pendarahan Hebat dan Kegagalan Organ Akhirnya Meninggal, Karena Nyamuk
Seperti kita ketahui, umumnya dan aslinya yang namanya sate padang adalah berbahan dasar dari sapi.
Nah, penjual licik semacam itu tidak hanya BS (55) dan istrinya EV (48) yang ditangkap petugas Polresta Padang.
Supaya kita sebagai konsumen tidak tertipu, ada baiknya jeli dan tahu cara membedakan sate babi atau bukan dan daging babi atau bukan.
Berikut ini adalah perbedaan daging fifik daging babi dan daging sapi menurut Menurut Dr. Ir. Joko Hermanianto (ahli daging di Dep. Ilmu dan Teknologi Pangan, Fateta, IPB), seperti dilansir dari seafast.ipb.ac.id:
Warna
Daging babi memiliki warna yang lebih pucat dari daging sapi. warna daging babi mendekati warna daging ayam.
Namun perbedaan ini tak dapat dijadikan pegangan, karena warna pada daging babi oplosan biasanya dikamuflase dengan pelumuran darah sapi, walau kamuflase in dapat dihilangkan dengan perendaman dengan air.
Baca Juga: Gunakan Foto Cantik Untuk Menipu, Wajah Nenek Ini Bikin Syok Mas Yusuf yang Akan Menikahinya
Selain itu, ada bagian tertentu dari daging babi yang warnanya mirip sekali dengan daging sapi sehingga sangat sulit membedakannya.
Serat daging
Terlihat perbedaan serat daging yang jelas antara kedua daging.
Serat-serat daging sapi tampak padat dan garis-garis serat terlihat jelas. Sedangkan pada daging babi, serat-seratnya terlihat samar dan sangat renggang.
Baca Juga: Demi Menikahi Wanita Transgender, Sigit Rela Meninggalkan Istri dan Ananknya
Perbedaan ini semakin jelas ketika kedua daging direnggangkan bersama.
Penampakkan lemak
Perbedaan terdapat pada tingkat keelastisannya. Daging babi memiliki tekstur lemak yang lebih elastis sementara lemak sapi lebih kaku dan berbentuk.
Selain itu lemak pada babi sangat basah dan sulit dilepas dari dagingnya sementara lemak daging agak kering dan tampak berserat.
Namun kita harus hati-hati pula bahwa pada bagian tertentu seperti ginjal, penampakkan lemak babi hampir mirip dengan lemak sapi.
Tekstur
Daging sapi memiliki tekstur yang lebih kaku dan padat dibanding dengan daging babi yang lembek dan mudah diregangkan.
Melalui perbedaan ini sebenarnya ketika kita memegangnya pun sudah terasa perbedaan yang nyata antar keduanya karena terasa sekali daging babi sangat kenyal dan mudah di “biye” kan.
Baca Juga: Banyak yang Tidak Tahu Karenanya Tidak Suka, Padahal Si Hijau Kribo Ini Bisa Cegah Penyakit Leukemia
Sementara daging sapi terasa solid dan keras sehingga cukup sulit untuk diregangkan.
Aroma
Terdapat sedikit perbedaan antara keduanya. Daging babi memiliki aroma khas tersendiri, sementara aroma daging sapi adalah anyir seperti yang telah kita ketahui.
Segi bau inilah yang -menurut pak Joko- sebenarnya senjata paling ampuh untuk membedakan antar kedua daging ini.
Karena walaupun warna telah dikamuflase dan dicampur antar keduanya, namun aroma kedua daging ini tetap dapat dibedakan.
Baca Juga: Percayalah, 1 dari 4 Kurir Telah Mencicipi Makanan yang Diantarnya Ke Konsumen, Ini Faktanya
Sayangnya kemampuan membedakan melalui aromanya ini membutuhkan latihan yang berulang-ulang karena memang perbedaannya tidak terlalu signifikan.
Adapun membedakan daging babi atau bukan, seperti halnya pada sate, jika sudah matang memang sulit membedakannya secara kasat mata.
Jadi pembeli harus melihat terlebih dahulu saat sate tersebut masih mentah, atau sebelum di bakar.
Kenapa kita harus tahu dan bisa membedakan mana daging babi dan bukan? Selain alasan agama, juga supaya kita tahu apa yang kita makan. Sehingga kita bisa bertanggung jawab karenanya.
Ditilik dari sisi kesehatan, melansir Scientific Papers. Series D. Animal Science yang berujudul Scientific evidences that pig meat (pork) is prohibited for human health, disebutkan bahwa di antara semua daging hewan, daging babi adalah makanan paling kotor untuk dikonsumsi oleh manusia.
Babi adalah tempat lahirnya kuman berbahaya. Bukti ilmiah membuktikan bahwa daging babi paling tidak sehat memiliki zat berbahaya berbeda seperti Kolesterol dan Asam Lemak, Bakteri dan Racun, serta sejumlah parasit.
Baca Juga: Pantas Saja Raffi Ahmad Kepincut, Yuni Shara Rutin Minum Obat Awet Muda Ini
Daging babi tinggi lemak dan kolesterol yang menyebabkan penyakit kardiovaskular, obesitas, timbulnya kanker usus besar.
Bakteri dan Racun yang terkait dengan babi menyebarkan banyak penyakit seperti salmonellosis, yang mengarah pada gastroenteritis akut dan diare.
Banyak penyakit lain seperti, TBC, Yersiniosis, Listeriosis, Leptospirosis, Brucellosis, Small Pox, Influenza, Anthrax, disentri Balantidial, Busuk kaki, Kolera dan Erysipeloid dikaitkan dengan konsumsi daging babi.
Penyakit Parasit Ascaris, Ancylostomiasis, Toxoplasmosis, Trichinellosis, Cysticercosis menunjukkan tanda-tanda gangguan mental, pneumonia, perdarahan paru-paru (hemoptisis), yang dapat menyebabkan kematian atau kegilaan.
Baca Juga: Bebas dari Tahanan, Istri Mandala Shoji Sempat Sebut Suaminya Tidur Bareng Makhluk Liar Satu Ini
Pasien mungkin menjadi buta dan tuli. Nitrat yang digunakan dalam produk daging babi dan babi sebagai aditif dikonversi menjadi nitrosamin yang menyebabkan tumor sel hati.
Daging babi sulit dicerna dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan kronis. Jerawat, bisul, kista biasa terjadi pada pemakan daging babi.
Sistem ekskresi babi mengeluarkan 2 persen asam uratnya yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Konsumsi daging babi secara serius mempengaruhi kesehatan manusia dan merugikan nilai-nilai moral seseorang.
Seseorang mendapat karakteristik seperti babi dengan memakan daging babi, ketidaksenonohan, kecabulan dan kehormatan perempuan yang hilang.(*)
Source | : | Wartakotalive.com,Tribunpadang.com,https://seafast.ipb.ac.id,https://animalsciencejournal.usamv.ro |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar