GridHEALTH.id - Platform informasi kesehatan, HonestDocs memaparkan hasil riset nasional yang bertujuan mengidentifikasi metode dan pola kontrasepsi terpopuler di Indonesia.
Baca Juga: Siapa Sangka, Bukan Hanya Menunda Kehamilan, Pil KB Juga Bikin Cantik
Penelitian ini melibatkan 13.506 responden dari berbagai usia, dengan proporsi responden wanita sebesar 51% dan pria 49%. Sebagian besar berasal dari usia subur, 25-34 tahun.
Dari penelitian tersebut, HonestDocs menemukan bahwa hanya sekitar 33% responden menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan seksual.
Sekitar 67% mengaku tidak menggunakan alat kontrasepsi, karena berbagai alasan seperti mengurangi kenikmatan hubungan intim, takut efek samping, mencoba hamil, alasan agama, atau karena sudah steril, sehingga tidak perlu memakai kontrasepsi.
Provinsi dengan tingkat penggunaan kontrasepsi terendah adalah Bengkulu, Aceh, Yogyakarta, Bali, dan Banten.
Angka penggunaan kontrasepsi ini cukup mengkhawatirkan, terutama karena angka kehamilan remaja Indonesia di luar nikah kerap meningkat lebih dari 500 kasus setiap tahun.
Baca Juga: Kadar Vitamin D Dalam Tubuh Wajib Ditinggikan, Alasannya Bisa Usir Kanker
Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia pada tahun 2017, hal ini disebabkan rendahnya pengetahuan anak muda tentang kesehatan reproduksi, serta kurangnya akses terhadap informasi yang akurat tentang metode kontrasepsi.
"Kami membuat riset ini dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kontrasepsi.
Baca Juga: Habis Makan Daging Kambing Tak Perlu Khawatir, Ini 11 Makanan Penurun Kolesterol
Selain efektif mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, alat kontrasepsi juga penting digunakan untuk mencegah penyebaran infeksi menular seksual (IMS).
Oleh karena itu, tim HonestDocs selalu memberikan pemaparan yang jelas dan akurat tentang kesehatan reproduksi dan metode kontrasepsi melalui website yang didukung tenaga medis.
Harapannya, kami dapat meningkatkan pengetahuan umum masyarakat, terutama anak muda yang aktif secara seksual, kata tim dokter HonestDocs dalam rilisnya, kemarin.
Dari sekian jenis alat kontrasepsi, riset HonestDocs menemukan bahwa mayoritas responden (63,2%) memilih kondom sebagai alat kontrasepsi utama.
Kondom memiliki tingkat efektivitas hingga 98% untuk pencegahan kehamilan dan menjadi satu-satunya alat kontrasepsi yang dapat mencegah penularan penyakit seksual. Kondom dipilih karena praktis, mudah ditemukan di toko, dan memiliki harga terjangkau.
Baca Juga: Ini 6 Cara Alami dan Sederhana Turunkan Tekanan Darah Tinggi
Berdasarkan riset, kondom paling banyak digunakan oleh responden usia muda; 18-24 tahun (78 %) dan remaja 12-17 tahun (72%).
Alat Intrauterine Device (IUD) menjadi pilihan kedua responden (8,9%) dengan tingkat efektivitas yang hampir sempurna, yaitu 99,8%.
IUD adalah alat berbentuk huruf T yang dimasukkan ke dalam vagina untuk mencegah pembuahan. Sementara itu, pil KB yang memiliki tingkat efektivitas hingga 98% menjadi alat kontrasepsi ketiga yang paling populer di Indonesia (7,4%).
Baca Juga: Anak Dede Sunandar Idap Penyakit Langka Sindrom William, Organ Jantung Paling Kena Dampaknya
Sisanya, responden memilih berbagai alat kontrasepsi lain, seperti suntik KB (5%), tubektomi/sterilisasi (3,1%), KB implan (1,5%), ejakulasi di luar (1,1%), vasektomi pria (0,6 %), spermisida (0,6%), dan diafragma (0,6%).
Setiap alat kontrasepsi memiliki kelebihan, kekurangan, dan tingkat efektivitas yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi semua pasangan di Indonesia untuk mengetahui informasi lengkap tentang alat kontrasepsi yang dipilih, dengan bantuan dan bimbingan dokter.(*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar