GridHEALTH.id - Olahraga secara rutin selalu dianjurkan agar memiliki tubuh yang sehat dan bugar, pun bagi pasien jantung.
Baca Juga: Ini Dia 4 Tanda Jantung Bermasalah, Segera Lakukan Pemeriksaan
Artinya, memiliki riwayat penyakit jantung seharusnya tidak menjadi halangan untuk melakukan olahraga bagi penderita sakit jantung. Namun tentu saja perlu konsultasi dari dokter terlebih dahulu mengenai jenis olahraga yang dilakukan.
Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Hengkie F. Lasanudin dari RS Pusat Pertamina, pasien penderita penyakit jantung disarankan melakukan olahraga jenis aerobik yang ringan.
"Kita menyarankan yang sifatnya aerobik. Aerobik itu yang kita lakukan sambil olahraga masih bernapas (ringan), seperti jalan kaki, sepeda," kata Hengkie dalam konferensi pers #24JamSiaga: Layanan Kegawatdaruratan Jantung RS Pusat Pertamina beberapa waktu lalu.
Hengkie juga menyarankan untuk melakukan olahraga minimal 150 menit seminggu. Jika bisa lebih, akan memiliki efek yang baik bagi kesehatan jantung. Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah durasi berolahraga.
"Jadi olahraga yang kita kejar menitnya dulu. Jalan enggak apa-apa asal setengah jam. Jadi, bukan speed dulu tapi time-nya dulu," jelasnya.
Baca Juga: Sering Dianggap Tanaman Liar, Takokak Bantu Meredakan Asam Urat
Sementara, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Ismoyo Sunu mengatakan, olahraga bagi penderita sakit jantung, agar tetap bisa berolahraga tanpa membahayakan kesehatan jantung, yang terpenting adalah selalu memantau denyut jantung.
Untuk mengetahui denyut jantung yang aman saat berolahraga, rumusnya adalah 220 dikurangi usia pasien.
Baca Juga: Wanita Tidur Mendengkur, Selain Bikin Suami Protes Ternyata Juga Ada Bahayanya
"Jadi 80% dari hasil yang dihitung itu adalah tanda nadinya sudah maksimal," papar Ismoyo seperti dikutip dari Kompas Health.
Misalnya, usia seseorang 40 tahun. Maka 220 dikurangi 40 hasilnya adalah 180. Kemudian 80 % dari 180 adalah 144 atau artinya denyut nadi maksimal 144 kali per menit.
Lihat postingan ini di Instagram
"Jadi saat olahraga sebaiknya menggunakan alat monitor denyut jantung. Bisa juga dengan mengecek nadi di pergelangan tangan sebelum dan setelah olahraga.
Jika denyut nadi sudah mendekati 144 kali per menit, seharusnya mulai mengurangi intensitas olahraga dan beristirahat."
Ismoyo menjelaskan, olahraga bagi penderita sakit jantung, seperti olahraga lainnya, bisa memicu peningkatan tekanan darah. Pada pasien jantung, hal ini harus diwaspadai.
Baca Juga: Hati-hati Gunakan Tetes Mata Sebab Berisiko Timbulkan Glaukoma
"Olahraga punya batas toleransi. Pada pasien jantung olahraga sebaiknya yang terarah, terukur, dan teratur," kata Ismoyo.
Selain itu, olahraga bagi penderita sakit jantung disarankan untuk olahraga yang bersifat aerobik, seperti jalan kaki, lari santai, yoga, dan bersepeda santai yang dapat memicu pelepasan hormon endorfin.
Baca Juga: Sering Menguap Padahal Tidak Mengantuk? Hati-hati 6 Gangguan Kesehatan Ini!
Bukan olahraga yang kompetitif seperti sepakbola, bulu tangkis, dan basket yang memicu hormon adrenalin dan justru bisa memperberat kerja jantung.
Lalu, Hengkie juga mengingatkan pasien jantung tidak memforsir tubuh saat berolahraga. Sebab latihan fisik dengan intensitas tinggi berisiko membuat pasien kehabisan napas dan meningkatkan produksi keringat.
Olahraga bisa dilakukan rutin selama 30 menit dalam 3-5 kali seminggu. Tentunya, semua disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Pada pasien penderita jantung, bila timbul rasa sakit di dada saat berolahraga, segera berhenti dan beristirahat.
Sumbatan oksigen pada jantung bisa jadi yang mengakibatkan dada terasa sakit. Jika terus dipacu akan berakibat semakin rusaknya otot jantung.
"Jika jantung terus di pacu, makin rusak. Tapi jika kita istirahat, kita mulai rileks, mudah-mudahan tidak tejadi penyempitan," jelas Hengkie.
Baca Juga: Musim Pancaroba Segera Datang, Siap-siap Imunisasi Influenza, Cukup Sekali Setahun!
Ketika rasa sakit pada dada ini terjadi secara berulang, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Tetapi jangan sampai menghalangi untuk melakukan olahraga bagi penderita sakit jantung(*)
Source | : | merdeka.com,Medical News Today,Kompas Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar