Facebook Yuni Rusmini
Malang benar nasib batita usia 14 ini, tiga hari tanpa makan dan minum disamping jasad ayahnya yang membusuk.
Jika memang benar balita usia 14 bulan tersebut sudah tidak makan dan minum selama tiga hari, berarti sudah mengalami dehidrasi berat.
Darui penuturan warga dan aparat yang menolong, kemungkinan dehidrasi berat dialami balita malang tersebut.
Adapun ciri-ciri dehidrasi berat adalah sebagai berikut, seperti dilansir dari seattlechildrens.org;
* Terlalu lemah untuk mengisap atau minum
* Menangis tidak mengeliarkan air mata
* Mulutnya sangat kering
Baca Juga: Chef Arnold Pamer Jamur Mahal, Ternyata Manfaat Kesehatannya yang Membuat Harganya Fantastis
* Lemas, lunglai, lesu, maunya tidur
* Kesulitan bernapas
* Tidak bisa menggerakkan leher dengan normal
* Demam.
Apa yang dilakukan masyarakat dan aparat saat menemukan batita 14 bulan sudah tepat, setelah melakukan pertolongan pertama, menyelamatkannya dan memberikan asuipan cairan, langsung melarikannya ke rumah sakit.
Baca Juga: Studi Dokter di Swiss Membuktikan; Talenan Sarang Kuman Jahat yang Kebal Antibiotik dan Mematikan
Semoga batita usia 14 bulan yang malang itu bisa kembali sehat, sehingga bisa bersua kembali dengan sang bunda yang sedang mengais rejeki di negeri orang sebagai TKW.(*)
View this post on Instagram
Salam sehat. Anak terbaik bangsa kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional. Mereka adalah 2 siswi cantik asal suku dayak yakni Aysa Aurelya Maharani dan Anggina Rafitri. Keduanya diganjar medali emas pada ajang World Invention Creativity (WICO) di Seoul, Korea Selatan. Siswi SMA Negeri 2 Kota Palangkaraya itu menemukan akar bajakah tunggal yang mengandung zat anti kanker seperti saponin, alkoloid, steroid, flavonoid, tanin, dan phenolic. Perlu diketahui, saponin merupakan senyawa yang termasuk baik bagi tubuh karena bisa melawan sel kanker. Alkoloid merupakan senyawa cenderung basa, Alkoloid Vinblastin dan Vinkristin lah yang berfungsi sebagai obat kanker. Steroid, senyawa yang bisa berperan dalam melawan sel kanker. Flavonoid, senyawa bioaktif yang dapat memperbaiki sel yang rusak pada tubuh. Tanin, senyawa organik yang memiliki sifat antibakteri dan antioksidan. Serta phenolic, senyawa termasuk metabolit sekunder yang juga bersifat antikanker. Temuan mereka ini pun sudah dibuktikan melalui uji coba laboratorium di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kota Banjarmasin. Dengan capaian tersebut, secara tak langsung mereka telah memberikan kabar baik bagi dunia penelitian kesehatan dan obat di Indonesia. Juga tentunya untuk penderita kanker payudara. #gridhealthid #inspiringbetterhealth #flavonoid #kankerpayudara #kanker #viral #bajakahtunggal #korea #steroid #indonesia #tanaman #kalteng #banjarmasin #obat #tanin #tipskesehatan #payudara #gridnetwork #gridnetworkjuara #senyawa #kesehatan #penyakit
A post shared by GridHEALTH (@gridhealth_id) on Aug 15, 2019 at 4:37am PDT
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
Komentar