GridHEALTH.id - Helm merupakan salah satu komponen penting untuk menjaga keamanan, keselamatan dan kenyamanan saat berkendara sepeda motor.
Sehingga sangat penting sekali bagi kita untuk menggunakan alat keamanan yang satu ini saat berkendara.
Tapi tahukah,sama seperti barang lain yang biasa dipakai setiap hari helm juga bisa kotor, bahkan berbau tak sedap.
Hal ini dikarenakan helm kotor tersebut mengandung banyak jamur dan bakteri jahat, yang tentunya bisa merugikan kesehatan.
Melansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa penyakit dari bakteri dan jamur pada helm kotor yang merugikan kesehatan :
1. Jerawat
Baca Juga: Studi: Puasa Untuk Kesehatan 3 Hari Memperbarui Sistem Kekebalan Tubuh
Gesekan atau tekanan yang diberikan helm pada kulit kepala dapat menyebabkan jerawat tumbuh di daerah kulit kepala dan wajah.
Saat menggunakan helm dalam waktu yang cukup lama, kepala jadi berkeringat dan kelenjar minyak pada kulit kepala akan menghasilkan sebum lebih banyak kemudian jerawat itu akan muncul.
Selain itu, paparan sinar matahari dan debu dapat menghambat folikel rambut dan menyebabkan jerawat pada kepala dan wajah.
2. Rambut rontok
Penggunaan helm yang terlalu kencang dapat mengakibatkan folikel rambut rusak dan akhirnya terjadi kerontokan pada rambut akibat minyak rambut yang dihasilkan dari kulit kepala terperangkap.
3. Kerusakan kulit kepala
Penyakit yang bisa muncul akibat penggunaan helm yang kotor adalah dermatitis seboroik.
Seboroik dermatitis biasanya tumbuh di area tubuh yang berminyak seperti kulit kepala, dan dapat menyebabkan kulit kepala terasa gatal, merah, perih, hingga mengelupas akibat adanya ketombe.
Melihat penjelasan tersebut ada baiknya mulai sekarang kita mulai menjaga kebersihan helm.
Namun, membersihkan helm tidak boleh sembarangan, ada beberapa hal yang mesti diperhataikan.
Meski kita sudah membawanya ke tempat khusus cuci helm, ternyata masih ada risiko yang masih mengintai para bikers.
Dikutip dari GridOto, pemanas yang digunakan pada tempat pencucian helm dapat merusak lapisan EPS di dalam helm.
Baca Juga: Dampak Negatif Deterjen, Bisa Sebabkan Banyak Masalah Kesehatan Hingga Mencemarkan Lingkungan
Lapisan EPS (Expanded Polystyrene Styrofoam) tersebut berfungsi meredam benturan yang diterima oleh kepala pengguna jika terjadi insiden.
Saat terpapar panas berlebih, dikhawatirkan lapisan tersebut mengalami perubahan bentuk dan tidak berfungsi maksimal saat terjadi benturan atau kejadian yang tak diinginkan.
Jika ingin dicuci, cara mengeringkannya cukup anginkan helm hingga kering di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung.
Baca Juga: Gelar Acara Baby Shower, Posisi Tidur Istri Ahok, Puput Nastiti Devi Perlu Diperhatikan
Alternatifnya bisa pakai teknik cuci waterless untuk bagian luar. Sedangkan bagian dalam cukup pakai spray antibakteri khusus helm.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Mayo Clinic,Gridoto |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar